Kamis, September 20, 2018

19 September 2018

Sore kemarin tiba-tiba orang yang tak kusangka datang ke rumah. Sumpriiittt gak kuduga sama sekali. Saat dia datang kebetulan aku sedang mandi sehingga tidak ada yang membukakan pintu. Aku ditelpon tapi gak dengar juga. Selesai mandi aku melihat keluar, aku lihat ada tas kresek menggantung di hadle pintu depan. Aku buka pintu ternyata ada pizza satu dos. Aku sempat berpikir apakah adikku yang taruh pizza di situ? Kemudian bergegas  aku mengecek hp, ternyata bukan adikku. Aku lihat lagi chatting WA lainnya ternyata ada nama seseorang yang sangat familiar.
Dia : Kirimannya udah diterima?
Aku : Sudah
Aku : Pizza?
Tiba-tiba dia langsung telepon aku dan... gak tahunya dia sendiri yang ngantar pizza itu. OMG, aku jadi bingung dan kaget atas kedatangannya yang tiba-tiba itu. Dengan apa adanya terpaksa aku terima dia. Bukannya gak senang didatangi tapi gak pede aja didatangi dengan tampilan acak-acakanku. Yo wes pasrah kalo masih mau menerima aku apa adanya ya sukur.., enggak pun ya gak papa.

Kami makan pizza bareng-bareng, aku satu potong dia satu potong. Kemudian dia pesan Go Food. Sempat bingung mau makan apa, akhirnya sepakat makan nasi Padang. Tapi aku merasa aneh, setelah makan pizza dan nasi Padang aku tawari minum dia gak mau. Aku ambil botol air putih dari kulkas dan gelas, aku sodorkan ke dia tapi dia tetap gak mau meminumnya. Aku pikir orang abis makan kan butuh minum. Aku paksa tetap gak mau malah mau pesan minum teh panas segala lewat Go Food, tapi ini tidak jadi. Lalu aku cari di kulkas air mineral, ada tapi ukuran botol kecil. Aku sodorkan air mineral itu lalu dia mau minum. Aku berkelakar bilang ke dia, air putih yang di botol kulkas itu gak ada jampi-jampinya kok. Aman.. kataku.
Ditawari makan pakai sendok gak mau, maunya makan pakai tangan. Memang sih, makan nasi Padang enaknya makan pakai tangan langsung.
Piring pun hampir saja gak dipakai maunya makan langsung. Kan tumpah kalo cuma dipegang tangan bungkusan nasinya. Akhirnya mau pakai piring. Tissue basah yang kusediakan  juga gak mau. Ya kayak gitu-gitu lah kadang-kadang bikin aku bingung. Entah dia jijik atau takut tertular penyakit atau takut dijampi-jampi sampai-sampai gak mau apa-apa yang kusediakan. Semoga saja dugaanku ini salah.

Lepas dari semua itu aku senang dia mau datang ke rumahku. Surprise banget. Tanpa direncana tanpa diminta tahu-tahu nongol aja di depan pintu. Semoga tali silaturahmi kami tetap terjalin dengan baik selamanya. Aamiin...