Senin, Mei 26, 2014

Real Madrid - La Decima

Akhirnya Real Madrid memenuhi ambisinya meraih La Decima (gelar ke 10) Liga Champions dini hari kemarin. Setelah cukup panjang penantian selama 12 tahun usaha tersebut terwujud dalam perpanjangan waktu di Stadion Da luz Portugal.
Dari awal pertandingan kedua belah pihak, Real Madrid vs Atletico Madrid saling serang. Penguasaan bola Madrid membuat kubu Atletico menekan terus selama pertandingan berlangsung. Gaya permainan anak asuh Simeone yang cenderung bertahan membuat aku agak frustasi melihatnya. Wah kalo begini sampai selesai pertandingan alamat bisa sampai adu pinalti, gumamku dalam hati. Dan... hal yang tak diduga terjadi, Godi melesakkan bola kearah gawang Casillas yang kosong dan gol terjadi dimenit 36. Casillas blunder!!
Sontak aku mulai lemas, kaki kiriku serasa menginjak jurang sementara kaki kananku berusaha untuk menyeimbangkan badan yang mulai lunglai. Persis seperti orang lebay aku ini manakala klub kesayangan terancam kekalahan. Ahh..., masih cukup banyak waktu untuk membalas, kataku menghibur dalam hati. Tetapi melihat permainan Atletico yang lebih mengedepankan bertahan aku pesimis. Madrid harus lebih bersabar menunggu kelengahan pihak lawan untuk mencetak gol, dan itu tidaklah mudah. Beberapa kali usaha Bale, Benzema dan lainnya tetapi kurang beruntung. Bola seakan menjauh terus dari gawang lawan. Hingga menit 88 aku semakin pesimis dan rasanya mau menangis saat waktu normal (menit 90) semakin dekat dan itu pertanda pertandingan segera usai. 
Mulai terlintas dalam pikiranku perjalanan Madrid dari babak penyisihan grup yang tidak mudah juga dilalui harus mengalahkan beberapa lawan dari klub-klub negara lain, termasuk Juventus dari Serie A Italia. Lolos babak penyisihan grup Real Madrid berhadapan dengan Borrussia Dortmund. Salah satu raksasa Jerman ini musim lalu mengalahkan Madrid pada babak semifinal. Alhamdulillah musim ini Madrid berhasil menyingkirkan mereka. Masuk semifinal kembali Real Madrid harus berhadapan dengan raksasa Jerman lagi, kali ini Bayern Munchen yang nota bene mereka saat masuk semifinal sudah menjadi juara di liga domestik Jerman - Bundesliga. Nyaliku semakin ciut manakala banyak orang memprediksi bahwa Munchen lah yang bakal menang melawan Madrid. Ponakanku sendiri menyebutkan demikian. Aku tidak mau kalah, bahwa prediksi itu belum tentu benar, kataku. Betul, Munchen adalah jawara liga champions musim lalu, dan mereka punya banyak pemain hebat ditambah lagi saat ini mereka dilatih oleh Pep Guardiola mantan pelatih Barcelona yang fenomenal itu. Selama 90 menit di lapangan banyak hal tak terduga akan terjadi. Prediksi bisa benar dan juga bisa meleset 1000 persen. Dan itu terbukti prediksi yang beredar yang banyak mengunggulkan Munchen, patah!! Madrid yang beberapa kali berhadapan dengan klub Jerman sering menemukan kesulitan dan berujung kekalahan kali ini bermain luar biasa !! Leg pertama di Bernabeu Real Madrid unggul atas Bayern Munchen 2 - 0. Saat leg kedua di Allianz kandang Munchen, Madrid berhasil dengan gemilang mencukur Munchen 3 - 0 tanpa balas. Real Madrid-pun berhak atas tiket final melawan klub sekotanya Atletico Madrid yang sebelumnya mendepak Barcelona dibabak semifinal. 
Demikian kilasan-kilasan peristiwa perjalanan Real Madrid yang bermain dalam pikiranku saat menit-menit akhir babak kedua final liga champions kemarin. Akupun tak henti-hentinya berdoa memohon sebuah keajaiban agar Real Madrid dapat memenangi final ini. Andai sekarang gagal sangat disayangkan sekali. Padahal sudah final, La Decima sudah di depan mata, berkali-kali aku bergumam dalam hati. Laga tetap berjalan mendebarkan bagi kami pendukung Madrid. Lantas aku mulai mempertanyakan apakah doaku tidak dikabulkan Tuhan? Pikirku. Sementara pertandingan masih berjalan terus dan menit ke 90 sudah terpampang dilayar tv tiba-tiba ada tulisan add time 5. Itu berarti ada tambahan waktu 5 menit lagi untuk babak kedua. Harapan sangat tipis melihat pertahanan Atletico yang tangguh. Hampir terucap dari bibir ini, aku akan mengeluarkan kata-kata "percuma berdoa kalo Tuhan tidak mengabulkan", belum sempat kata-kata itu keluar dari mulutku sebuah keajaiban terjadi, sundulan bola Ramos ke gawang Atletico berbuah gol. Kedudukan imbang 1 - 1. Sontak aku dan semua pendukung Madrid yang tersorot kamera tv bersorak sorai. Bahkan terdengar olehku tetanggaku ikutan bersorak ketika Ramos membuat gol. Terlihat senyum dibibir Ancelotti sang pelatih dan Zidane menghiasi wajah mereka. Yah, masih ada harapan, masih ada harapan teriakku berulang-ulang. Extra time, extra time dalam hati aku berteriak kegirangan. Betul, usai add time babak kedua selesai perpanjangan waktu tiba. Dari menit 95 - 105 tidak ada gol terjadi. Sama-sama kuat hingga pada menit ke 100 Bale membuat gol kedua Madrid atas assist Di Maria 2 - 1. Aku semakin bersemangat sambil terus berdoa agar Atletico tidak membuat gol balasan. Menit demi menit terus berjalan, lama sekali rasanya pertandingan ini usai. Jujur aku khawatir pihak lawan mencetak gol penyeimbang. Dan tak disangka-sangka Marcelo membuat tambahan gol pada menit ke 118. RMA 3 - 1 ATM. Dimenit-menit akhir extra time Ronaldo dijatuhkan pihak lawan di kotak pinalti dan berujung hadiah penalti untuk Real Madrid. Pada menit ke 120 Ronaldo mengeksekusi sendiri penalti tersebut dan gol bertambah satu lagi. Skor 4-1.
Setelah penalti tiba-tiba terjadi keributan antara bek Madrid - Varane dan pelatih Atletico - Simeone. Aku ga tahu penyebabnya apa Simeone marah-marah pada Varane. Terlihat Varane sedikit bingung melihat kemarahan Simeone yang meluap-luap. Dan kabar terakhir beredar bahwa Simeone tidak suka selebrasi Varane menendang bola ke arah bench Atletico. Oooohhhh.... begitu to masalahnya.
Peluit panjang ditiup dan kemenangan bagi Real Madrid dengan skor 4 - 1. La Decima, Hala Madrid ! This I why we love football. Drama and joy.., kata Gullit.
Sebuah DOA dapat mengubah yang mustahil. Itu yang aku rasakan dimenit-menit akhir final Liga Champions dini hari kemarin waktu Indonesia bagian barat, tanggal 25 Mei 2014.  Alhamdulillah...
Dan satu lagi pesta sepakbola yang wajib ditunggu Juni nanti, Piala Dunia - Brazil. Seruuu... Sambil puasa sambil nonton sepakbola :)

Kamis, Mei 08, 2014

Lau Galau Ta' Iye

Bener-bener suasana hati galau. Ini gara-gara Madrid ditahan imbang lagi oleh lawan tanding. Hari Minggu lalu ditahan imbang Valencia, dini hari tadi oleh Valladolid. Nyakitin ga sih? Walaupun tidak kalah tapi ini sangat mempengaruhi kejaran poin dengan 2 rival diatasnya. Perburuan juara La Liga musim ini tinggal 3 untuk Madrid (termasuk yang semalam) dan 2 pertandingan untuk Atletico dan Barca. Dengan hasil imbang pagi tadi praktis harapan Madrid meraih gelar juara La Liga semakin tipis. Hanya keajaiban saja yang dapat menolong Madrid meraihnya. Kalo hasil pertandingan yang sisa 2x bagi Atletico nanti kalah dua-duanya dan Barca mengalami hasil imbang 1x dan kalah 1x, Madrid lah yang juara. Tapi kalo skenario tsb tidak berjalan seperti itu.., pupus sudah harapan Madrid. Duh, sedihnya :(
Musim kompetisi La Liga musim ini memang ketat untuk 3 klub itu. Saling kejar poin dan kerap di luar dugaan hasilnya. Selisih poin tipis dan kayaknya ga ada raihan poin dengan jumlah yang sama nantinya. Jadi ga sampai dilihat head to head-nya.
Final Liga Champions masih tanggal 24 Mei 2014. Real Madrid vs Atletico Madrid. Rival satu kota Madrid, duo Spanyol. Atletico sedang on fire, Real Madrid sedang meniti asa meraih La Decima. Harapanku di sini sangatlah besar Real Madrid meraih gelar kesepuluh (La Decima) dimusim ini - sebagai juara Liga Champions. Aamiin... Paling tidak untuk pelipur hati bila gelar juara La Liga musim ini lepas dari genggaman. 
Harapan tipis tetaplah harapan. Masih ada harapan. Semua akhirnya nanti apa kata Tuhan.