Rabu, Mei 30, 2018

Piala ke 13 dan "Ramos vs Salah"


Final Liga Champions musim 2017/2018 yang mempertemukan Real Madrid vs Liverpool memang sudah selesai dan menghasilkan Real Madrid sebagai jawaranya. Perhelatan telah usai namun meninggalkan bekas goresan yang mungkin bagi sebagian orang akan tetap menempel di kepala yaitu insiden Sergio Ramos dan Mohamed Salah “kontak fisik” yang berakibat keluarnya Salah dari kompetisi tersebut dimenit 30. Sayang memang kejadian tersebut harus terjadi, terlepas siapa yang salah, sengaja atau tidak kalau dilihat kembali bahwa apa yang dilakukan Ramos sebagai seorang bek wajar-wajar saja. Menjadi tidak wajar karena terlihat ditayangan ulang dan foto-foto yang beredar tangan kiri Ramos menjepit tangan kanan Salah dan menariknya sehingga Salah terjatuh kearah kiri dan tangan kiri Salah menyentuh tanah kemudian menahan badannya yang terjatuh bersama Ramos. Tetapi sebelumnya ada foto yang beredar bahwa tangan Salah lah yang duluan masuk ke lengan Ramos dan menahan tangan kiri Ramos sehingga terjadilah apa yang terlihat, yaitu tangan kanan Salah dijepit dan ditarik lengan kiri Ramos kemudian mereka sama-sama jatuh. Sialnya Salah mengalami cedera tangan kirinya dan Ramos baik-baik saja.
Ramos terlihat bersalah karena dianggap bermain “kotor” yang menyebabkan Salah harus pergi meninggalkan lapangan dibabak pertama yang belum selesai dan Liverpool mengalami kekalahan 1-3 dari Real Madrid. Ramos selama ini dikenal sebagai pemain yang kasar sedangkan Salah sebagai seorang pemain yang baik. Jadi dengan kejadian itu wajar saja Ramos menjadi si “penjahat”.
Melihat apa yang dilakukan oleh Ramos sebagai seorang bek, wajar-wajar saja dia melakukan tekel. Bukankah tugas seorang bek adalah menghalau, menghadang dan “mematikan” serangan lawan agar gawang timnya tidak kebobolan? Bukankah sebagai seorang bek harus mempunyai fisik yang kuat dan “gahar”..?! Kalau sebagai seorang bek lembek ya gak laku lah, mana ada klub bola mau pakai bek letoy? Ngapain mainkan bek lembek yang ada malah gawang kebanjiran gol lawan.
Kalau dilihat kembali tekel Ramos terhadap Salah termasuk tekel bersih karena kaki Ramos sudah menyentuh bola dan wasitpun tidak memberi hukuman kan pada Ramos?
Usai pertandingan Ramos mungkin sadar bahwa di media sosial dirinya jadi bahan cacian pendukung Salah dan Liverpool. Dia telah menulis sebuah pernyataan kepada Salah di media sosialnya, tetapi itu semua tidak menghentikan serbuan makian padanya.
Seorang pengacara Mesir katanya mau menuntut Ramos sekitar 16 T karena ulah dia terhadap Salah. Apa bisa “kecelakaan” di arena olahraga digiring ke hukum di luar itu? Cuma nanya sih, soalnya aku awam soal hukum. Bukankah dalam sebuah pertandingan olahraga sudah ada tim pengadilnya yang berhak menentukan seorang olahragawan atau seorang pelatih, atau sebuah tim melakukan kesalahan? Di sepakbola ada wasit yang memimpin sebuah pertandingan, sehingga apabila ada pelanggaran di lapangan selama pertandingan digelar wasitlah yang berhak memberi hukuman pada pemain, pelatih yang membuat pelanggaran di dalam lapangan. Suporter sepakbola pun ada sanksi bila mereka membuat ulah di dalam stadion atau saat pertandingan berjalan.
Ada orang luar negeri yang membuat petisi (online) untuk Ramos agar dihukum karena ulahnya terhadap Salah. Kemarin aku baca petisi tersebut sudah tembus 500ribu tanda tangan. Entahlah apakah petisi itu didengar oleh UEFA atau FIFA. Yang pasti jika UEFA mengabulkan petisi tersebut ancaman Ramos tidak bisa bermain di Piala Super Eropa dan mungkin pertandingan lain yang diikuti Real Madrid (tergantung sanksinya seperti apa). Jika FIFA ikutan menyetujui petisi itu bisa dipastikan Ramos akan absen di Piala Dunia 2018 Rusia membela timnas Spanyol. Ahh… semoga semua itu tidak terjadi. Aku rasa UEFA dan FIFA tidak mau didikte oleh petisi semacam itu, dan pastinya mereka akan melihat, menyelidiki sebelum menjatuhkan sanksi. Itupun jika mereka menggubris petisi online tersebut.
Sesungguhnya kejadian seperti yang dialami Ramos vs Salah itu hal yang biasa terjadi dalam pertandingan sepakbola. Hal ini jadi gempar karena Ramos sebagai pelaku “kotor” melawan Salah sebagai pemain baik-baik. Lalu bagaimana dengan nasib pemain Madrid, Carvajal yang mengalami cedera hamstring? Rupanya cederanya Carvajal kalah heboh sama Salah. Berita tadi pagi aku baca bahwa Carvajal diperkirakan bisa ikut di Piala Dunia. Syukurlah…
Dari tanah air ada seseorang yang mengaku sebagai fans Liverpool merasa tidak terima ada muslim yang “teraniaya” dan akan demo di Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta. Duh mak..! Kenapa urusan sepakbola dikait-kaitkan dengan agama? Sesensi itukah dia? Kalau rakyat Mesir marah terhadap Ramos wajar, karena mereka khawatir Salah absen dalam perhelatan Piala Dunia yang sebentar lagi digelar di Rusia. Harapan mereka besar terhadap Salah yang sedang on fire, apalagi setelah tahun 1990 (kalo tidak salah) Mesir absen dalam Piala Dunia dan sekarang berhasil masuk kembali menjadi salah satu peserta Piala Dunia tahun 2018 ini. Fans Liverpool marah besar terhadap Ramos juga sangat wajar karena sekian tahun mereka kehilangan gelar juara Liga Champions dan juga EPL, serta momen kembalinya mereka diajang Liga Champions dan masuk final pula bubar begitu saja karena kejadian Ramos dan Salah itu.
Secara pribadi aku pun kagum pada sosok Mo Salah ini. Dia menjadi top scorer di EPL dan beberapa penghargaan yang sudah disabetnya di musim ini bahkan digadang-gadang bakal menerima Ballon d’Or pengganti Ronaldo dan Messi. Pemain yang sedang on fire ini memang telah menyihir penggemar sepakbola di kolong jagat ini. Jadi sangatlah wajar publik Mesir sangat bangga pada Salah, dan sangat marah bila bintang sepakbola mereka terluka dan terancam tidak ikut Piala Dunia yang sudah mereka idam-idamkan sejak lama.

Dari lubuk yang paling dalam aku mendoakan semoga Mohamed Salah cepat pulih dari cederanya dan bisa membela timnas Mesir di Piala Dunia nanti. Salah bisa beraktivitas kembali dan menjadi pesepakbola handal dikemudian hari. Siapa tahu setelah era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Mohamed Salah menjelma menjadi superstar sepakbola menggantikan mereka berdua.