Final Liga Champions musim 2017/2018 yang mempertemukan Real
Madrid vs Liverpool memang sudah selesai dan menghasilkan Real Madrid sebagai jawaranya.
Perhelatan telah usai namun meninggalkan bekas goresan yang mungkin bagi sebagian
orang akan tetap menempel di kepala yaitu insiden Sergio Ramos dan Mohamed Salah
“kontak fisik” yang berakibat keluarnya Salah dari kompetisi tersebut dimenit
30. Sayang memang kejadian tersebut harus terjadi, terlepas siapa yang salah, sengaja
atau tidak kalau dilihat kembali bahwa apa yang dilakukan Ramos sebagai seorang
bek wajar-wajar saja. Menjadi tidak wajar karena terlihat ditayangan ulang dan
foto-foto yang beredar tangan kiri Ramos menjepit tangan kanan Salah dan
menariknya sehingga Salah terjatuh kearah kiri dan tangan kiri Salah menyentuh
tanah kemudian menahan badannya yang terjatuh bersama Ramos. Tetapi sebelumnya
ada foto yang beredar bahwa tangan Salah lah yang duluan masuk ke lengan Ramos
dan menahan tangan kiri Ramos sehingga terjadilah apa yang terlihat, yaitu
tangan kanan Salah dijepit dan ditarik lengan kiri Ramos kemudian mereka
sama-sama jatuh. Sialnya Salah mengalami cedera tangan kirinya dan Ramos
baik-baik saja.
Ramos terlihat bersalah karena dianggap bermain “kotor” yang
menyebabkan Salah harus pergi meninggalkan lapangan dibabak pertama yang belum
selesai dan Liverpool mengalami kekalahan 1-3 dari Real Madrid. Ramos selama
ini dikenal sebagai pemain yang kasar sedangkan Salah sebagai seorang pemain yang
baik. Jadi dengan kejadian itu wajar saja Ramos menjadi si “penjahat”.
Melihat apa yang dilakukan oleh Ramos sebagai seorang bek,
wajar-wajar saja dia melakukan tekel. Bukankah tugas seorang bek adalah
menghalau, menghadang dan “mematikan” serangan lawan agar gawang timnya tidak
kebobolan? Bukankah sebagai seorang bek harus mempunyai fisik yang kuat dan “gahar”..?!
Kalau sebagai seorang bek lembek ya gak laku lah, mana ada klub bola mau pakai
bek letoy? Ngapain mainkan bek lembek yang ada malah gawang kebanjiran gol
lawan.
Kalau dilihat kembali tekel Ramos terhadap Salah termasuk
tekel bersih karena kaki Ramos sudah menyentuh bola dan wasitpun tidak memberi
hukuman kan pada Ramos?
Usai pertandingan Ramos mungkin sadar bahwa di media sosial
dirinya jadi bahan cacian pendukung Salah dan Liverpool. Dia telah menulis sebuah
pernyataan kepada Salah di media sosialnya, tetapi itu semua tidak menghentikan
serbuan makian padanya.
Seorang pengacara Mesir katanya mau menuntut Ramos sekitar
16 T karena ulah dia terhadap Salah. Apa bisa “kecelakaan” di arena olahraga digiring
ke hukum di luar itu? Cuma nanya sih, soalnya aku awam soal hukum. Bukankah
dalam sebuah pertandingan olahraga sudah ada tim pengadilnya yang berhak
menentukan seorang olahragawan atau seorang pelatih, atau sebuah tim melakukan
kesalahan? Di sepakbola ada wasit yang memimpin sebuah pertandingan, sehingga
apabila ada pelanggaran di lapangan selama pertandingan digelar wasitlah yang
berhak memberi hukuman pada pemain, pelatih yang membuat pelanggaran di dalam
lapangan. Suporter sepakbola pun ada sanksi bila mereka membuat ulah di dalam
stadion atau saat pertandingan berjalan.
Ada orang luar negeri yang membuat petisi (online) untuk
Ramos agar dihukum karena ulahnya terhadap Salah. Kemarin aku baca petisi
tersebut sudah tembus 500ribu tanda tangan. Entahlah apakah petisi itu didengar
oleh UEFA atau FIFA. Yang pasti jika UEFA mengabulkan petisi tersebut ancaman
Ramos tidak bisa bermain di Piala Super Eropa dan mungkin pertandingan lain
yang diikuti Real Madrid (tergantung sanksinya seperti apa). Jika FIFA ikutan
menyetujui petisi itu bisa dipastikan Ramos akan absen di Piala Dunia 2018
Rusia membela timnas Spanyol. Ahh… semoga semua itu tidak terjadi. Aku rasa
UEFA dan FIFA tidak mau didikte oleh petisi semacam itu, dan pastinya mereka
akan melihat, menyelidiki sebelum menjatuhkan sanksi. Itupun jika mereka
menggubris petisi online tersebut.
Sesungguhnya kejadian seperti yang dialami Ramos vs Salah itu
hal yang biasa terjadi dalam pertandingan sepakbola. Hal ini jadi gempar karena
Ramos sebagai pelaku “kotor” melawan Salah sebagai pemain baik-baik. Lalu bagaimana
dengan nasib pemain Madrid, Carvajal yang mengalami cedera hamstring? Rupanya
cederanya Carvajal kalah heboh sama Salah. Berita tadi pagi aku baca bahwa
Carvajal diperkirakan bisa ikut di Piala Dunia. Syukurlah…
Dari tanah air ada seseorang yang mengaku sebagai fans
Liverpool merasa tidak terima ada muslim yang “teraniaya” dan akan demo di
Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta. Duh mak..! Kenapa urusan sepakbola dikait-kaitkan
dengan agama? Sesensi itukah dia? Kalau rakyat Mesir marah terhadap Ramos
wajar, karena mereka khawatir Salah absen dalam perhelatan Piala Dunia yang
sebentar lagi digelar di Rusia. Harapan mereka besar terhadap Salah yang sedang
on fire, apalagi setelah tahun 1990 (kalo tidak salah) Mesir absen dalam Piala
Dunia dan sekarang berhasil masuk kembali menjadi salah satu peserta Piala
Dunia tahun 2018 ini. Fans Liverpool marah besar terhadap Ramos juga sangat wajar
karena sekian tahun mereka kehilangan gelar juara Liga Champions dan juga EPL,
serta momen kembalinya mereka diajang Liga Champions dan masuk final pula bubar
begitu saja karena kejadian Ramos dan Salah itu.
Secara pribadi aku pun kagum pada sosok Mo Salah ini. Dia
menjadi top scorer di EPL dan beberapa penghargaan yang sudah disabetnya di
musim ini bahkan digadang-gadang bakal menerima Ballon d’Or pengganti Ronaldo
dan Messi. Pemain yang sedang on fire ini memang telah menyihir penggemar
sepakbola di kolong jagat ini. Jadi sangatlah wajar publik Mesir sangat bangga pada
Salah, dan sangat marah bila bintang sepakbola mereka terluka dan terancam
tidak ikut Piala Dunia yang sudah mereka idam-idamkan sejak lama.
Dari lubuk yang paling dalam aku mendoakan semoga Mohamed
Salah cepat pulih dari cederanya dan bisa membela timnas Mesir di Piala Dunia
nanti. Salah bisa beraktivitas kembali dan menjadi pesepakbola handal
dikemudian hari. Siapa tahu setelah era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Mohamed
Salah menjelma menjadi superstar sepakbola menggantikan mereka berdua.