Rabu, Maret 26, 2014

Seperti Mantan

Euforia Jokowi mengingatkan aku pada masa SBY 2004, 2009 lalu. Banyak orang mengelu2kan SBY termasuk media mengangkat seorang SBY sebagai figur yang nyaris sempurna menjadi seorang Presiden kala itu. Tetapi seiring berjalannya waktu timbullah masalah2. Ada kader Demokrat yang bermasalah, ada persoalan negara dll. Semua berbalik menyerang dan menjelek2an beliau dan Demokrat, seolah2 dalam masa kepemerintahan SBY tidak ada contoh keberhasilan sama sekali. Ngomong salah, ga ngomong salah. Bertindak salah, ga bertindak salah. Ngomong apa diplintir jadi apa, sehingga kelihatan selalu salah dimata publik dan itu terus menerus dibahas/diberitakan oleh media. Duh, segitunya yaa... Miris !
Nah, euforia Jokowi ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagiku. Jangan2 seperti Pak SBY dulu? Awalnya dielu-elukan, kemudian dibanting "sehancur2"nya. Hahaha... pada amnesia yaa??
Barusan aku baca Detik (kolom Pemilu 2014) tentang puisi 'Air Mata Buaya' oleh Fadli Zon. Aku tersenyum membacanya, persis seperti sepasang kekasih. Dulu saling merangkul, berjalan beriringan, akur dan semua nampak indah. Janji untuk saling mendukung terucap dalam salinan kertas. Tetapi kemudian apa yang terjadi? Salah satu pasangan merasa dikhianati..!! Ohh.., rasanya seperti petir di siang bolong mengetahui pasangan berkhianat. Kejelekkan pasangan tampak, satu per satu diungkap. Masa indah yang pernah tercipta seolah tidak ada lagi yang ada tinggallah kejelekannya. Begitu menyakitkan berpisah karena sebuah keingkaran, begitu tega mencampakkan janji yang pernah terucap. Begitu kira2 perumpamaan versi pasangan yang tersakiti, sedangkan pasangan yang tertuduh mengingkari merasa tidak berkhianat karena tindakannya tidak melanggar perjanjian. Tebar pesona mulai digelar. Cari simpatisan, cari dukungan dengan kesederhanaan. Aku rapopo dijelek2in, aku rapopo difitnah, aku tetap berjalan sesuai harapan yang diminta.

Begitulah.., semua indah pada waktunya, tetapi bisa berbalik semua hancur pada waktunya.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada kesempurnaan pada diri manusia ataupun pemerintahan di dunia ini karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Aku rapopo kang. Aku apik2 wae... :D