Euforia Jokowi mengingatkan aku pada masa SBY 2004, 2009 lalu. Banyak orang
mengelu2kan SBY termasuk media mengangkat seorang SBY sebagai figur yang nyaris
sempurna menjadi seorang Presiden kala itu. Tetapi seiring
berjalannya
waktu timbullah masalah2. Ada kader Demokrat yang bermasalah, ada persoalan negara dll. Semua berbalik
menyerang dan menjelek2an beliau dan Demokrat, seolah2 dalam masa kepemerintahan SBY tidak ada contoh keberhasilan sama sekali. Ngomong salah, ga
ngomong salah. Bertindak salah, ga bertindak salah. Ngomong apa
diplintir jadi apa, sehingga kelihatan selalu salah dimata publik dan itu terus
menerus dibahas/diberitakan oleh media. Duh, segitunya
yaa... Miris !
Nah, euforia Jokowi ini pun menjadi kekhawatiran
tersendiri bagiku. Jangan2 seperti Pak SBY dulu? Awalnya dielu-elukan, kemudian dibanting "sehancur2"nya. Hahaha... pada amnesia yaa??
Barusan
aku baca Detik (kolom Pemilu 2014) tentang puisi 'Air Mata Buaya' oleh Fadli Zon. Aku
tersenyum membacanya, persis seperti sepasang kekasih. Dulu saling
merangkul, berjalan beriringan, akur dan semua nampak indah. Janji untuk
saling mendukung terucap dalam salinan kertas. Tetapi kemudian apa yang
terjadi? Salah satu pasangan merasa dikhianati..!! Ohh.., rasanya
seperti petir di siang bolong mengetahui pasangan berkhianat. Kejelekkan
pasangan tampak, satu per satu diungkap. Masa indah yang pernah
tercipta seolah tidak ada lagi yang ada tinggallah kejelekannya. Begitu menyakitkan berpisah karena
sebuah keingkaran, begitu tega mencampakkan janji yang pernah terucap. Begitu kira2 perumpamaan versi pasangan yang tersakiti, sedangkan
pasangan yang tertuduh mengingkari merasa tidak berkhianat karena tindakannya tidak
melanggar perjanjian. Tebar pesona mulai digelar. Cari simpatisan, cari
dukungan dengan kesederhanaan. Aku rapopo dijelek2in, aku rapopo
difitnah, aku tetap berjalan sesuai harapan yang diminta.
Begitulah.., semua indah pada waktunya, tetapi bisa berbalik semua hancur pada waktunya.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada kesempurnaan pada diri manusia ataupun pemerintahan di dunia ini karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Aku rapopo kang. Aku apik2 wae... :D