Selasa, Oktober 24, 2017

Reuni 30 Tahun SMA

Akhirnya aku ikut reuni teman-teman SMA Negeri 1 Sumedang. Niat sudah bulat tekatpun sudah memuncak. Meski lumayan jauh kutempuh juga perjalanan yang cukup melelahkan itu. Alhamdulillah… teman-teman lamaku menyambut niatku ini dengan suka cita. Benar-benar gak nyangka mereka semua antusias dengan rencana ini.
Aku berangkat menggunakan kereta malam Mutiara Selatan pukul 00.15 WIB. Ngantuk tak terasa meski jam tidurku biasanya dibawah jam itu.
Tiba di stasiun Bandung pukul 08.35 WIB. Dua temanku (Tatang dan Anit) sudah berada disana. Histeris kegirangan saat pertama kali aku menjumpai dua temanku tersebut. 30 tahun sudah berlalu dan Alhamdulillah Tuhan masih memberi kami kesempatan untuk bertemu dan berkumpul.
Perjalanan dari stasiun menuju Sumedang kota tempat kami pernah bersekolah sudah dipelupuk mata. Wajah teman-teman lama silih berganti seliweran di kepala. Membayangkan betapa kami saling merindu satu sama lain.
Sebelum perjalanan ke Sumedang berlanjut aku minta temanku mampir ke Kartika Sari untuk beli kue bolen yang memang sudah menjadi target oleh-oleh pulang ke Jogja yang harus kubeli.
Sepanjang perjalanan Bandung – Sumedang kami bertiga ngobrol. Cerita masa lalu dan cerita terbaru yang belum aku ketahui bercampur jadi satu. Kami tertawa mengenang masa lalu..., cerita kesana kemari dan akhirnya kami tiba di Sumedang jam 11.00 WIB. Kami langsung menuju rumah salah satu teman (Elly) yang dengan tangan terbuka menjamu kami. Yaaa… Allah begitu hepinya hati ini ketika ada dua teman kami (Dudun dan Utay) yang sudah berada disitu duluan. Tegur sapa peluk cium saat yang lainnya mulai berdatangan. Bener-bener sebuah pertemuan yang mengharu biru. 30 tahun terlewati dan kini mereka berada didepanku. Reuni kelas kami telah dimulai. Sabtu, 21 Oktober 2017.

Acara spontanitas. Dari pembagian kaos kelas yang sudah disponsori oleh salah satu teman kami (Cicin). Kemudian dilanjut makan siang (yang disponsori oleh Elly) dilanjut foto bersama di rumah Elly. Sorenya aku dan tiga temanku ke toko cari jilbab pink untuk seragam kelas kami. Lanjut ke hotel yang lagi-lagi disponsori teman kami Cicin. Maklum dia punya usaha disamping itu orangnya gak pelit. Setelah maghrib kami kumpul di hotel kemudian kami makan malam dan lanjut ke karaoke ditraktir oleh Cicin lagi. Hehehe…
Bersyukur punya teman yang sukses secara materi dan royal menjamu teman-temannya. Makanya, rejekinya mengalir terus.
Kalo ingat masa SMA nya dulu dia ini termasuk murid yang bandel dan sampai sekarang pun masih bandel. Hahaha  (Piisss... atuh kocin)
Tapi siapa yang tahu perjalanan hidup orang kemudian hari?

Keesokan harinya tepat tanggal 22 Oktober 2017 kami berkumpul kembali di hotel dan berangkat ketempat reuni angkatan '87. Saung Pawenang – Sumedang. Perjalanan tidak begitu jauh. Tiba ditempat sebagian peserta sudah datang. Registrasi kemudian masuk ruangan. Sambil menunggu yang lain ada suguhan snack yang sudah disiapkan panitia. Jumpa teman-teman yang lain, ada yang ingat nama dan wajahnya. Ada yang ingat wajah tapi lupa nama. Duhh… semoga dimaklumi karena sudah lama gak bertemu sebagian memori perlahan menguap.
Acara inti sudah mulai dan benar saja kata beberapa teman, reuninya garing alias menjenuhkan.
Kelas per kelas maju diperkenalkan. Dan saat maju kedepan panggung bersama teman-teman kelasku, aku melihat barisan depan tamu VIP guru-guru duduk disitu. Sumpriiittt bukan sok gak mau kenal atau gimana, wajah dan nama guru-gurupun aku gak ingat. Cuma satu yang aku ingat yaitu guru bahasa Inggris, bu Tita. Yang lainnya blank.
Wetti sebagai jubir kelas kami memperkenalkan satu per satu dari kami.
Kelas kami ini dulunya terkenal bandelnya. Sampai ada wali kelas yang mengundurkan diri jadi wali kelas kami karena gak kuat menghadapi kebandelan murid-muridnya. Ketika kenaikan ke kelas tiga beberapa teman laki-laki dari kelas kami dipindah ke kelas lain. Tujuannya supaya terpisah murid bandel satu dan yang lainnya. Huhuhu…
Tapi saat reuni kelas kami (hari Sabtu) mereka yang sudah dipindah ke kelas lain itu malah datang gabung dengan kami. Hehehe… ikatan kekeluargaannya masih kuat.
Selesai acara masing-masing pulang. Aku harus menunggu sampai malam di Sumedang karena aku naik bus malam pulang ke Jogja.
Disela-sela itu aku sempatkan keliling kota Sumedang. Tapak tilas jaman remaja dulu. Dengan diantar temanku, Yanie, aku dibawa keliling Sumedang. Banyak perubahan kotanya setelah 30 tahun dan nyaris aku tidak mengenali lokasi jaman dulu.
Menyempatkan diri beli oleh-oleh khas Sumedang, tahu. Ini juga salah satu target oleh-oleh yang harus kubeli. Wah.. bawaan semakin banyak ketika Elly dan Dudun membawakan oleh-oleh juga. Alhamdulillah rejeki..!
Dari pertemuan bersama teman-teman lamaku itu, satu pelajaran lagi yang aku dapat, bahwa kebahagiaan itu datang tidak melulu dari orang yang kita harapkan, tetapi terkadang datang dari orang-orang yang tidak kita duga sebelumnya.
Malam beranjak aku dan tiga temanku, Elly, Atti dan Dudun mengantar aku ketempat penjemputan penumpang di Alam Sari. Bus baru datang sekitar pukul 21.30 an. Akhirnya aku pulang ke Jogja meninggalkan kenangan indah bersama teman-teman kelasku.
Sampai jumpa lagi kawan!