Rabu, Oktober 28, 2015

Berita Seminggu Yang Bikin Sedih

Mungkin karena aku terlahir dari keluarga yang banyak laki-lakinya jadi secara tidak langsung aku menyukai hal-hal yang berbau kelaki-lakian, termasuk tontonan olahraga. Mungkin juga karena kromosom Y -ku lebih menonjol daripada kromosom X -ku. Jadi sifat kelaki-lakianku lebih sering kelihatan daripada kewanitaanku. Tapi percayalah aku seorang wanita tulen dan punya rasa kewanitaan juga. Hehee...
Tentang tontonan olahraga aku lebih tertarik sepakbola, MotoGP dan F1 juga dulu. Tapi setelah pebalap F1 jagoanku, Ayrton Senna tewas dalam kecelakaan balap F1 tahun 1994, sejak itu aku tidak mengikuti balap F1 hingga sekarang. Praktis yang kuikuti hanya MotoGP dan sepakbola.

Okay lanjut pada pokok cerita...
Minggu lalu benar-benar sesuatu yang bikin hati sedih, kecewa dan rasa tidak percaya.
Awalnya ketika Real Madrid diberitakan bakal diuntungkan dalam laga El Clasico November mendatang dengan cara pihak tertentu menekan asisten wasit/hakim garis untuk memberi keuntungan pada tim Madrid dalam laga tersebut, tapi asisten wasit itu menolak. Lewat pengacaranya, asisten wasit yang tidak disebutkan namanya itu melaporkan pada pihak kepolisian Spanyol, dan kabarnya kasus ini sedang diselidiki.
Agak tidak masuk akal memang ketika wasit dan asistennya belum ditunjuk oleh komite wasit untuk memimpin laga El Clasico tapi sudah ada perintah seperti itu. Apalagi asisten wasit itu diberitakan aksi penekanan dilakukan via telepon. Apakah gak naif bila suatu perintah buruk diinstruksikan lewat telepon? Tidak kah oknum itu berpikir sangatlah mudah melacak pembicaraan yang berbau konspirasi via telepon? Belum lagi nama yang melontarkan kabar tersebut tidak disebutkan. Apakah takut terjadi sesuatu padanya atau memang ini hanya sebuah lelucon yang sengaja digulirkan untuk merugikan pihak Madrid? Adakah kepentingan pihak lain yang bermain diantara perseteruan sengit El Clasico ini? Mungkin soal politik, judi bola atau kepentingan lain? Mbuh, aku ora ngerti!
Menilik kebelakang di musim kompetisi yang lalu-lalu, bukankah Madrid sering dirugikan keputusan wasit saat kontra Barca? Kenapa baru sekarang hal seperti ini digulirkan? Di musim ini saja dalam duel La liga yang sudah bergulir 9x, Real Madrid baru dapat penalti 1x, sedangkan Barcelona mendapat penalti 8x. 
Sungguh hal aneh yang aku sendiri tidak mengerti. Andai saja hal ini benar adanya sangatlah disayangkan. Real Madrid bukanlah klub ecek-ecek yang tidak bisa mengalahkan Barcelona.
Andai saja hal ini sebuah sensasi murahan sangatlah tidak elok untuk dijadikan "penyerangan".
Harapanku, semoga berita itu tidak benar. Aamiin aamiin aamiin...

Nah, yang baru saja terjadi hari Minggu lalu adalah heboh Valentino Rossi (VR) vs Marc Marquez (MM).
Duel sengit antara keduanya memang sudah terlihat diputaran sebelum di Sepang. Puncaknya hari Minggu, 25 Oktober 2015 lalu. Pada saat race bergulir terjadi saling salip menyalip diantara dua pebalap itu. Puncaknya pada tikungan ke 14 VR terlihat "menendang" MM hingga MM terjatuh dan tidak dapat melanjutkan race lagi. 
Oleh Race Direction VR dikenai hukuman penalti 3 poin yang mengharuskan dia start paling buncit pada helatan MotoGP terakhir musim ini di Valencia. Secara hitungan VR sudah tidak bisa juara dunia 2015 dimana selisih poin dengan Jorge Lorenzo hanya terpaut 7 poin saja dibawahnya. Start di grid paling belakang sangatlah mustahil bisa podium. Satu-satunya yang bisa menjadikan VR juara dunia andai Lorenzo jatuh dan tidak dapat melanjutkan race lagi saat di Valencia nanti dan Rossi menyelesaikan balapnya dengan baik.
Kalo boleh urun cuap-cuap versiku, Marquez ini gaya balapnya mirip Rossi. Katanya waktu Marquez kecil dia sangat mengidolakan Rossi, jadi maklum kalo dia meniru gaya balap Rossi.
Tapi belakang ini yang aku lihat Marquez sangat agresif dan kubilang gaya balapnya nyerempet-nyerempet bahaya. Apalagi saat head to head antara dia dan Rossi, bisa dipastikan akan menyuguhkan "pertempuran" sengit diantara mereka. Overtake yang berani, saling mepet membuat dada seakan berhenti berdegup kala keduanya saling kejar-kejaran. Sering aku merasa panas dingin menyaksikan duel mereka. Aku mengkhawatirkan kalo Rossi yang jatuh.
Kembali kesoal crash Sepang lalu. Saat aku melihat duel sengit dan Marquez jatuh aku merasa lega karena bukan Rossi yang jatuh. Setelah tayang ulang aku kaget karena yang terlihat ditayangan TV seolah-olah Rossi menendang Marquez. Sekejap aku sedih, kecewa melihat semua itu. Sangat disayangkan seorang VR melakukan hal itu, kataku dalam hati waktu itu. Duh.. :( 
Usai semua itu, akhirnya berita tentang insiden crash Sepang merebak ramai di media online dan juga berita televisi. Kubaca banyak artiklel yang memuat crash tersebut, banyak yang mensupport Rossi dan banyak pula yang membully.
Akhirnya aku mulai mengerti kenapa hal itu sampai terjadi. Rossi sudah mengungkapkan awal kekesalannya pada Marquez sejak helatan di Australia. Dimana Rossi merasa Marquez seperti menghalang-halanginya. Dalam konferensi pers sebelum gelaran MotoGP Sepang, Rossi sudah berucap tentang hal itu. Kemudian saat race berjalan di sirkuit Sepang terjadilah insiden VR vs MM. Menurut Rossi dia tidak seperti yang dituduhkan itu, kalo dari sisi rekaman helicam tidak seperti itu kejadiannya. Rossi merasa Marquez menghalang-halangi jalannya untuk mengejar Lorenzo. Dia mengatakan hal itu dengan bukti-bukti catatatan race sejak di Australia.
Kata bos Movistar Yamaha Lin Jarvis, mustahil motor seberat 150 an kg bisa jatuh hanya karena senggolan tipis. Pihak Marquez keukeuh mengatakan bahwa Rossi dengan sengaja menendang motor Marquez. Dari pemutaran ulang video menunjukkan terlihat Rossi melakukan seperti yang dituduhkan itu, menendang motor Marquez. Menurut Rossi Marquez melakukan manuver-manuver yang memprovokasi dirinya. Sayang data yang menunjukkan Marquez melanggar aturan MotoGP tidak ada. Mana yang benar dari penyataan kedua belah pihak hanya Rossi dan Marquez yang tahu.
Sedikit masuk akal manakala Marquez memilih untuk "membantu" Lorenzo memenangi kompetisi MotoGP ini karena:
  • Bagi Marquez, dia sudah tidak mungkin memenangi balapan ini sebagai juara dunia. Begitu juga konstruksi karena sudah dimenangkan oleh Yamaha
  • Dia (mungkin) punya dendam pribadi pada Rossi saat race di Argentina dan Belanda
  • Daripada mendiamkan Rossi menjuarai MotoGP lebih baik "membantu" Lorenzo (sama-sama orang Spanyol) memenangi kompetisi ini
Begitu kira-kira opini pribadi yang ada dalam pikiranku. Tidak bermaksud untuk memperkeruh, ini betul-betul sebuah pikiran liarku menanggapi insiden tersebut. 




Jumat, Agustus 07, 2015

Test...test...test...

Kenapa blogku jadi susah untuk diakses gini yaa? Melalui mesin pencari google pun susah. Seakan2 jaringan internetnya bermasalah, yang tertulis setiap kali akses ke blogku "The connection was reset", sedangkan untuk mengakses lainnya gak ada masalah. Apa kena hack yaa blogku ini? Duuh... :(

Jumat, Mei 15, 2015

Curhat Seorang Madridista

Liga-liga Eropa musim 2014/15 segera usai. UEFA Champions League sudah memasuki babak final yang akan digelar pada 6 Juni 2015 yang mempertemukan wakil Spanyol dan wakil Italy, Barcelona vs Juventus.
Klub kesayanganku Real Madrid tersisih dibabak semifinal saat melawan Juventus dengan agregat 2 - 3. Menyakitkan memang, saat piala UCL lepas dari genggaman Madrid setelah musim lalu berhasil diraihnya. Kutukan juara bertahan masih berlaku rupanya, dimana pemegang juara sebelumnya tidak bisa meraihnya kembali dimusim setelahnya (secara berturut-turut).
Banyak spekulasi yang muncul setelah kegagalan Madrid maju ke final UCL musim ini. Mulai dari pemain, pelatih, ketatnya jadwal tanding termasuk jadwal laga persahabatan saat libur paruh waktu Desember lalu, masalah cedera pemain, dan sebaginya. Yang membuatku sedikit tidak terima saat sebagian fans menyalahkan Bale sebagai salah satu biang kegagalan Madrid. Bale memang banyak disorot atas penampilannya yang menurun setelah kritikan padanya sebagai pemain yang egois. 
Atmosfir sepak bola Spanyol dan Inggris rupanya berbeda. Bagi Bale yang sebelumnya adalah pemain klub Tottenham Hotspur (Inggris), hal yang dilakukan seorang pemain seperti Bale, menggiring bola sendiri untuk menembus gawang lawan (mungkin) dianggap biasa karena tujuan bermain bola salah satunya adalah mencetak gol sebanyak-banyak ke gawang lawan dan menang. Tetapi tidak bagi gaya sepakbola Spanyol khususnya Madrid, para suporter Madrid akan bereaksi keras bila ada pemain yang egois dan tidak membuahkan gol. Apalagi pada saat Bale bermain "sendiri" bola yang digiringnya meleset keluar gawang padahal disaat bersamaan di posisi sama-sama di depan gawang ada rekan se-tim yang bisa mengambil alih bola bila Bale mau mengoper bola kepada pemain lain itu.
Seorang pemain mahal akan dituntut bermain bagus dan mencetak gol sebanyak-banyaknya, apalagi dia seorang striker atau gelandang serang. Bagi Bale dan pemain lainnya, bila dia tidak agresif di lapangan dan tidak menunjukkan performa bagus, otomatis dia akan dipaksa hengkang dari klub. Karena sebuah klub sepak bola seperti Real Madrid menuntut hasil gemilang pada setiap pemain atau pelatih yang bekerja di sana. Untuk itu gaji mahal bayarannya dan bagi klub akan menuntut hasil yang sebagus mungkin.
Kemudian hal lain, ngomong-ngomong soal pelatih Carlo Ancelotti yang diisukan bakal dipecat Madrid rasa-rasanya kok sayang yaa..? Pelatih siapa yang sekaliber Ancelotti yang bakal menggantikan bila dia benar-benar dipecat? Jose Mourinho? Dia masih melatih Chelsea. Zinedine Zidane? Selain masih menangani Real Madrid Castilla dia belum berpengalaman menangani klub besar sebagai pelatih kepala. Musim lalu Zidane menjadi asisten Ancelotti menangani Real Madrid dan sukses mempersembahkan 4 trofi bergengsi diajang Eropa dan dunia. Atau sebaiknya Ancelotti kembali bersama Zidane menangani Real Madrid di musim depan. Aku berharap demikian, karena secara pribadi aku tidak suka bila Ancelotti diganti hanya karena musim ini penampilan Madrid tidak konsisten dan terancam tanpa gelar. Mengapa tidak memberi kepercayaan kembali pada Ancelotti yang masih punya kontrak hingga 2016 menangani Madrid. Apalagi Ancelotti mengaku masih senang berada di Real Madrid dan dia suka pada pemain-pemain Real Madrid. Daripada membangun kesinambungan lagi dari awal, bukankah meneruskan yang sudah ada lebih baik? Apalagi kesalahan bukan hanya dari pelatih saja karena memang Ancelotti senang bereksperimen dengan mengganti formasi dan posisi pemain untuk menemukan formula ampuh bagi skuad Real Madrid, yang sayangnya belum membuahkan hasil positif di musim ini. Layak dicoba kembali mempertahankan sang pelatih di musim depan. Semoga presiden Real Madrid, Florentino Perez masih berbaik hati mempertahankan Carlo Ancelotti tetap melatih klub. 

Rabu, Mei 13, 2015

Jogja, Wajahmu Kini




Kesederhanaan Jogja perlahan semakin terkikis dengan bertambahnya mall-mall yang semakin menjamur dibeberapa belahan kota. Tidak bermaksud menolak pembangunan bisnis, tapi mall-mall yang ditanam oleh para pengembang raksasa ini perlahan-lahan merubah wajah kota yang sederhana menjadi sebuah kota yang hedonis. Kota yang tidak begitu besar ini sudah ditumbuhi enam mall yang sudah beroperasional, dari skala mall kecil, menengah dan besar (untuk ukuran Jogja). Masih ada enam mall lagi yang akan dibuka pada tahun ini hingga tahun 2018.
Bulan Mei ini mall baru kabarnya siap menyusul beroperasional di kawasan ring road utara. Menurut promosi yang digembar gemborkan (katanya) terbesar di Jogja bahkan Jawa Tengah. Yang menjadi pertanyaan saya dalam hati, siapakah yang akan berbelanja tiap hari di pusat belanja modern ini? Dari amatan saya sewaktu jalan-jalan di mall, kebanyakan pengunjung hanya sight seeing, window shopping alias cuma lihat-lihat saja. Apa lama-lama gak bangkrut tuh mall?
Jogja istimewa, begitu tagline yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu. Kalo sudah begini apanya lagi yang istimewa? Mall, hotel, papan reklame dimana-mana membuat pemandangan Jogja semakin aneh dimataku.
Hotel-hotel tumbuh bak jamur dimusim hujan. Banyak banget! Saya gak tau pasti jumlahnya ada berapa? Tingkat hunian tinggi hanya waktu tertentu saja, saat liburan sekolah atau liburan hari raya. Kenapa tidak diperbanyak pusat kebudayaan, tempat rekreasi, buat taman kota yang indah dan asri yang bisa dijadikan tempat bersantai warga Jogja. Tempat-tempat wisata yang sudah ada hendaknya dipelihara. Jangan cuma senang didatangi tetapi tidak dirawat. Nantinya orang akan malas untuk kembali lagi ke situ.
Kawasan Malioboro dibenahi, ditertibkan, dibersihkan dan dirapikan agar lebih aman, nyaman lagi bagi orang-orang yang jalan-jalan kesana. Bila perlu jadikan Malioboro kawasan pejalan kaki (kendaraan dilarang melintas disana). Buat kafe-kafe jalanan sepanjang Malioboro. Kan asik tuh, kalo kita capek jalan-jalan bisa langsung duduk santai di kafe jalanan sambil menikmati suasana Jogja sembari mencicipi jajanan atau minuman yang dijual.
Sejujurnya, eksploitasi Jogja yang berlebihan ini membuat saya sebagai warga Jogja bertanya dalam hati, benarkah Jogja tak lagi istimewa sebagai kota yang sederhana? Apakah wajah Jogja yang “lugu” masih ada? Ataukah saya salah masih mengharapkan kota sederhana seperti dulu ditengah gempuran kemajuan jaman?

Selasa, April 14, 2015

Halo Hola

Piye kabare..? Udah lama gak posting tulisan di blog ini. Masih banyak yang wara wiri di blog gak sih? Kok kayaknya udah sepi-sepi aja yaa.., akupun malas untuk nulis lagi. Gak serajin dulu emang. Duuhhh... :)
Udah ah.., lain waktu nulis lagi. Cari inspirasi dulu yaaaaa...
Yang seneng nonton bola dan MotoGP ayo jangan lupa nonton yak ?!
Hala Madrid ! HalaMadridYNadaMas !
Forsa VR 46 !
Eng ing eeennggg... :)