Sabtu, September 17, 2011

Munafik

Cerita teman sebut saja namanya Dodol, bercerita kepadaku.
Ringkasan ceritanya begini :
Memang tidak ada pertemanan yang abadi. Kalo ini terjadi di dunia politik lumrah. Tapi bila terjadi ditempat kerja? Mau ga mau ini merupakan sebuah petaka kecil yang lama kelamaan akan menjadi boomerang pada diri kita. Kenapa aku bilang tidak abadi? Karena teman yang kita anggap baikpun ternyata menyodok kita dari belakang. Hmm...!! Kenapa tidak ditegur atau diberitahu saja pada kita bila kita lalai atau salah dalam berucap, bersikap atau bertindak? Bukannya itu lebih enak? Dan bisa saling memperbaiki. Bukankah tidak ada orang yang sempurna di bumi ini? Atau jangan-jangan memang lebih asik ngerasani yaa? Ahh.., ga tau lah!

Kemunafikkan terjadi dimana-mana. Sehebat apapun "senjata" yang membentengi kita dalam pergaulan ternyata tidak mempan melindungi kita dari gempuran "ngerasani" (ngomongin orang -red). Apapun yang dilakukan oleh orang yang sedang menjadi sasaran, entah itu benar atau tidak, pasti akan terlihat salah dimata orang yang sedang "memerangi" kita.
Tapi apa boleh buat, gesekan-gesekan seperti itu kerap muncul dimana-mana. Ada yang pro ada yang kontra. Tapi sayangnya, orang yang cenderung grasak grusuk dibelakang kita biasanya pengecut!! Tidak berani unjuk nyali mengatakan apa yang menjadi uneg-unegnya. Tapi ya sudahlah.., tidak semua orang manis muka, manis bahasanya berhati lembut. Orang-orang seperti ini punya topeng untuk menutupi dua kepribadiannya. Bertemu kita baik, dibelakang kita macam taik kucing!!!
Begitu cerita si Dodol menutup ceritanya dengan makian taik kucingnya. Hehee....

Jumat, Agustus 19, 2011

Mesut Ozil vs David Villa

Ini terjadi pada pagi kemarin saat duel El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona memperebutkan Piala Super Spanyol. Laga kemarin pagi (waktu Indonesia) adalah leg kedua yang diadakan di Camp Nou yang merupakan markas Barcelona.
Seperti yang sudah kuduga pasti ada pertempuran sengit dilapangan yang berujung bentrok sesama pemain. Betul..., terjadi saat injury time setelah Marcello menekel Fabregas. Entah mengapa aku melihat sosok Ozil yang kuanggap sebagai pemain yang kalem, tiba-tiba terlibat pertengkaran. Dia menunjuk-nunjuk pipinya sembari marah dan berusaha membalas perlakuan David Villa. Ozil-pun dilerai oleh sejumlah pemain dan official. Sementara aku yang menonton tidak tahu apa yang sedang terjadi dengannya. Aku meraba-raba saat itu dan berfikir mungkin Ozil diserang pemain dari kubu lawan yaitu pemain Barcelona. Belum pernah aku melihat Ozil terlibat adu jotos dengan lawan selama satu musim lalu. Dia pemain bola yang kalem dan tidak suka main kasar. Begitupun semasa dia berada di timnas Jerman lalu. Jadi sungguh sangat mengejutkan saat aku melihat perkelahian itu.
Sudah sampai disitu..., akhirnya wasit mengeluarkan 3 kartu merah masing-masing untuk Marcello karena akumulasi 2 kartu kuning dan atas perbuatannya menekel keras Fabregas, Ozil dan David Villa karena terlibat perkelahian.

Oke, setelah sehari berselang yaitu hari ini, untuk menghilangkan rasa penasaranku tentang kejadian yang menimpa pesepakbola favoritku Ozil, tadi pagi aku melihat berita olahraga di ANTV (plus setelah aku browsing internet untuk cari berita tentang masalah Ozil dan Villa sebelum aku ngeblog); ternyata pemicu Ozil berkelahi dengan David Villa (katanya) adalah masalah SARA. Villa menghina agama Ozil sebagai pemeluk Islam. Pantas saja Ozil yang warga negara Jerman keturunan Turki ini marah besar dan melakukan perlawanan terhadap Villa. Menurut sumber diinternet, katanya: " I started because I was defending my religion, because David Villa has insulted Islam" (kira2 artinya gini yee.. : Saya yang mulai (memukul) karena saya membela agama saya, karena David Villa telah menghina Islam). Hmm... mana yang betul nih? Kalo aku melihat Ozil yang begitu marah dan menunjuk-nunjuk pipinya, sepertinya Villa lah yang bereaksi duluan memukul Ozil.
Ahh.... Dasar David Villa kampret !!! Ngapain agama dibawa-bawa sampai kelapangan bola segala? pikirku.
Jika berita yang beredar itu benar (wallahualam), please... jangan usik "kami" bila tak mau diganggu !!

Ingat dulu kasus Zinedine Zidane saat dia membela timnas Perancis di final Piala Dunia 2006? Bagaimana seorang pemain besar seperti dia sangat marah mendengar rivalnya memprovakasi dengan masalah SARA. Mengata-ngatain keluarganya (kalo tak salah ibunya dikatain teroris oleh Materazzi) yang nota bene Zidane dan keluarga adalah warga Perancis keturunan Aljazair dan beragama Islam.
Tak kan pernah aku menyalahkan tindakan Zidane yang menanduk Materazzi di lapangan saat pertandingan sedang berlangsung. Siapa yang tidak marah bila agama/keluarganya dihina? Hanya orang gila atau orang tak beragama saja bila agama atau keluarganya dihina orang diam saja. Akupun akan bertindak demikian bila itu terjadi padaku. Tetapi tidak menanduk, melainkan gaya Ozil saja memukul lawan. Hahahaha...

Aneh saja, kubu Barcelona kerap sekali melontarkan rasisme. Beberapa bulan lalu Marcello diejek oleh Sergio Busquets. Tapi sayang Busquets terhindar dari sangsi UEFA. Lagi-lagi pihak Barcelona diuntungkan. Ahh... semakin aku tidak mengerti kenapa pihak Madrid selalu menerima ketidakadilan.
Memang Barca sedang diatas angin saat ini karena klubnya merajai kompetisi dan berakhir kemenangan, tapi sepak terjang pemainnya yang lebay bila dilapangan selalu mendapat angin segar dari wasit. Sedangkan Madrid yang sedang kontroversi sejak dilatih oleh Mourinho kerap kali menerima ketidakadilan atas ulah pemain Barca yang "terlindungi" oleh tidak terlihatnya (atau pura-pura tidak terlihat?) sebuah pelanggaran oleh wasit? Contoh pada leg pertama Piala Super Spanyol yang berlangsung di markas Real Madrid, Santiago Bernabeu beberapa hari lalu, Valdes sang penjaga gawang Barca menarik kaki Ronaldo yang menyebabkan Ronaldo jatuh, tidak diapa-apakan oleh wasit. Itu pelanggaran dan terjadi di kotak pinalti dan seharusnya hadiah tendangan pinalti untuk Ronaldo. Tapi pinalti itu tidak terjadi. Lagi-lagi dan lagi..., Madrid dirugikan. Semoga tidak terjadi kembali hal-hal seperti itu. Dan semoga tidak ada lagi hina menghina soal SARA. Ga baik, ga pantes..!!

Ayo Ozil maju terus, ciptakan prestasi yang gemilang..!!!
David Villa mampus aja ente ke neraka !!! Kami tak butuh orang-orang pengecut macam kamu.

Sabtu, Agustus 13, 2011

Mudik

Puasa baru berjalan setengah bulan. Tapi rencana mudik belum kupersiapkan. Yang tanya mau mudik sudah beberapa orang eh teman. Tapi dengan segenap hati kujawab pastilah mudik, tapi aku belum tau dengan siapa aku kesana atau naik apa? Biasanya aku mudik bareng adikku atau kakakku. Tapi tanda-tanda "angkutan" yang bisa kutebengi belum jelas, karena memang belum dibicarakan. Ahh... aku tidak terlalu ambil pusing mau mudik dengan siapa atau naik apa? Santai saja. Naik bus pun jadi seperti yang pernah kulakukan beberapa tahun yang lalu bersama adikku yang kecil.
Mudik lebaran adalah tradisi di keluarga kami. Mengapa dibilang tradisi? Karena orang tua kami tidak tinggal satu kota. Jadi wajiblah kami anak-anaknya mengunjungi mereka sekaligus bersilaturahim dengan keluarga lainnya. Sayang.., sudah dua tahun ini kami berlebaran tanpa ibu. Ibuku sudah tiada. Sungguh terasa berbeda, yang paling terasa tidak ada yang menyediakan makanan lebaran. Biasanya ibu sudah menyiapkan kue-kue kering, membuat cocktail kesukaanku atau membuat tapai ketan hitam dan beberapa makanan berat lain seperti opor ayam, sambal goreng ati, lontong/ketupat dan lain-lain. Pokoknya tinggal beres saat kita datang kesana ibu sudah menyediakan semuanya.

Ritual mudik saat aku kecil tidak begitu terasa karena masa kecilku kuhabiskan ditanah seberang nun jauh di sana. Lebaran dihabiskan berkunjung ke rumah teman-teman orang tuaku dan mereka saling berbalasan dalam mengunjungi. Lebih terasa lebaran sebenarnya, karena hingga satu minggu tamu masih berdatangan ke rumah untuk bersilaturahim.
Tapi entah kenapa lebaran sekarang jauh berbeda dengan masa lalu yang begitu indah dan terasa, menurutku. Lebaran sekarang hanya salam-salaman saat bertemu di jalan, atau dikumpulkan di musholah atau masjid untuk bersalam-salaman. Mungkin ambil praktisnya saja yaa? Jadi yang punya acara keluarga bisa segera melanjutkan acaranya. Begitupun saat aku pergi ketempat eyangku, suasananya sepi tidak seramai dulu. Yang mana sepupu-sepupuku berkumpul dan saling bertukar cerita saat bertemu. Mungkin...(mungkin lagi nih) karena saudara-saudarku sudah mempunyai urusan sendiri-sendiri (baca: berkeluarga-red!) jadi mereka ada yang tidak bisa pulang karena sesuatu hal, ada yang berlebaran dulu ditempat keluarga pasangannya dan baru bisa mudik pada hari kesekian untuk berlebaran di tempat leluhurnya.
Pada hakekatnya mudik adalah suatu tradisi yang terjadi di Indonesia pada saat lebaran. Makna yang terkandung sangat dalam, karena dengan mudik kita bisa bertemu dengan keluarga besar, saling bermaaf-maafan, bertukar cerita setelah satu tahun tidak berjumpa, nyekar ke makam orang tua, saudara dan leluhur serta melihat berkembangan kota atau desa yang mungkin saja tidak begitu jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan dapat juga jelajah kuliner khas setempat atau berwisata ketempat rekreasi yang ada di dekat sana.

Semoga aku bisa mudik lagi di tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Aamiin....

Kamis, Juli 21, 2011

Siaran TV Dan Reuni Yang Kutolak

Suntuk rasanya melihat siaran tv yang itu-itu saja diulang-ulang dari pagi, siang, sore, malam dilanjut esok harinya lagi. Seolah-olah tidak ada berita lain yang pantas ditayangkan menggantikan berita yang ada. Tv sini memang senang sekali menampilkan berita politik yang isinya "huru-hara". Talkshow sana-sini dengan berbagai narasumber tanpa memecahkan masalah. Sebatas wacana atau pendapat, pemikiran, pandangan yang berujung terbatasnya waktu siaran. Selesai jam tayang, ya sudah… bubar !! Besoknya jadi bahan berita lagi dan diulang-ulang kembali, dan akhirnya menguap begitu saja.
Aku kasihan pada pemerintah. Apa yang mereka lakukan seolah-olah tidak ada benarnya. Bertindak salah, tidak bertindak salah. Bicara salah, diam juga salah. Selalu dicerca dan disalahkan. Mengapa jarang sekali pemberitaan tentang pembangunan daerah, pertanian, peternakan, pariwisata, program Keluarga Berencana dll (layaknya berita TVRI jaman dulu) yang sifatnya mendidik dan bisa menjadi contoh baik buat pemirsanya. Jangan cuma berita politisi nakal, kriminalitas atau kisruh partai, kisruh konser musik dan hal-hal tidak penting lain yang diberitakan.
Mending pindahkan channel tv pada berita olahraga. Lebih enak dilihat dan didengar saat klub/tim atau seorang olahragawan mencapai prestasi gemilang pada olahraga yang digelutinya. Atau melihat acara kuliner yang dipandu seorang host seksi dan cantik seperti Farah Quinn? Aha… sungguh sedaaap dipandang mata. Hehee

Oya, malam Minggu lalu ada undangan reuni teman-teman kuliah. Aku memastikan diri jauh hari sebelumnya untuk tidak ikut acara itu. Begitupun dua undangan yang sama tapi beda teman dan lokasi. Reuni teman kuliah di Jogja dan reuni teman SD dan SMP di Jakarta dan Anyer.
Mengapa aku tidak ikut semuanya? Supaya adil saja, satu tidak ikut yang lainnya tidak ikut juga. Dan hak-ku untuk tidak mengikutinya dengan alasan yang kupunya. Ini baru teman SD, SMP, kuliah belum teman SMA yang sengaja tidak kubuka akses jejaring sosialku pada teman-teman SMA-ku. Hehee... Tapi pernah dengar dari salah satu teman SMA (dia tidak ada disitus pertemananku - Red.) katanya, SMA-ku sudah mengadakan reuni akbar tahun 2009 di Sumedang. Syukurlah... hehee

Pagi tadi iseng aku melihat FB-ku.., ada seorang teman meng-upload foto saat mereka ketemuan disuatu mall setelah acara reuni. Dalam foto itu dia memberi judul "Teman lama yang tulus dan ikhlas". Ahaayy... menyindir aku atau yang lain? Apakah ketulusan dan keihklasan dilihat dari datang atau tidaknya orang pada saat reuni? Tidakkah dia berpikir orang yang tidak bisa datang karena suatu alasan sehingga dia mengorbankan acara tersebut? Ahh... biarkan saja.

Wes yoo.. tak mandeg sik nulise...

Kamis, Juli 07, 2011

Alhamdulillah

Tambah lagi usia, tambah lagi kegelisahaan, tambah lagi harapan, tambah lagi ubannya. Hehee... Terima kasih atas perhatian keluarga, teman-teman di fesbuk/inbox, chatting, telepon, sms maupun yang memberikan ucapan langsung.
Alhamdulillah atas segala nikmat, berkah, kemurahan yang telah diberikan Allah kepadaku. Semoga kedepannya semakin lebih baik serta dimudahkan dan dilancarkan segala urusanku dan dikabulkan permohonanku. Aamiin...

Rabu, Juni 22, 2011

Jogjakarta

Siapa yang tidak rindu pada kota yang satu ini? Kota pelajar, kota budaya dan kota gudeg. Aku yakin, hampir semua pengunjung yang pernah menjejakkan kaki di kota ini selalu rindu untuk datang kembali. Atau mungkin mereka yang pernah menjadi bagian dari kota ini, dimanapun sekarang merantau, selalu rindu pada hangatnya Jogja.

Apa yang ditawarkan Jogja? Bagiku, Jogja tak pernah mati. Renik-renik budayanya sangat beragam. Kerlip-kerlip modernitasnya juga sangat terbuka bagi semua orang. Penduduknya ramah, meski panas menyengat selalu menyapa. Belum lagi saat ini, Jogja menawarkan berbagai ragam makanan unik yang bukan hanya memanjakan lidah untuk dinikmati saat berkunjung, namun juga selalu dinanti sebagai oleh-oleh bagi kerabat. Berjubelnya tempat wisata yang seakan tak pernah bosan untuk disapa kembali. Belum lagi nuansa seni dan budaya yang kental membuat kota ini selalu punya cerita. Jogja punya daya pikat sendiri untuk memanggil siapa saja yang pernah datang kemari untuk kembali lagi.

Ada angkringan yang menyajikan makanan a la trotoar: kopi, gorengan, sego kucing. Angkringan ini sebenarnya adalah “barang lama” Jogja yang sekarang banyak dikemas menjadi “baru” dan banyak ditiru oleh kota lain. Salah satu yang menggunakan variasi baru adalah angkringan Lek Man yang lokasinya di dekat Stasiun Tugu. Lek Man menambahkan bara arang dalam kopi yang disajikannya. Menjadikan kopinya terkenal dengan nama Kopi Josssss. Dinamakan demikian karena saat bara itu dicemplungkan di kopi panas menimbulkan bunyi josssssssssss. Salah satu keunggulan angkringan adalah harganya yang murah meriah. Angkringan sungguh mengangkat budaya lokal Jogja yang senang ngopi dan harga murah.

Sebagai kontrasnya, ada cafe/club yang dipadati oleh anak-anak muda Jogja.
Ada juga diskotik entah masih trend atau tidak tempat itu, tapi bagi kalangan muda yang senang dugem pasti mereka tidak absen menginjakkan kaki ditempat-tempat seperti itu. Hampir tiap weekend, cafe/club ini selalu menampilkan ragam tema acara. Dan sejauh yang aku amati (menurut info), tempat-tempat itu tak pernah sepi pengunjung.

Di luar itu, tempat wisata, restoran, lesehan dengan sajian tradisional menu sambal, pusat oleh-oleh tak kalah asiknya untuk dikunjungi. Waktu musim liburan seperti saat ini, jalanan Jogja dilintasi berbagai kendaraan berplat luar kota. Malioboro yang selalu jadi pusat wisata kota pun tumpah ruah oleh masyarakat.
Jogja..., kota ngangeni....

Jumat, Mei 27, 2011

Judule Opo Iki..?? Hehee...

Suasana gerah! Segerah hiruk pikuk cerita yang belum jelas keasliannya. Woo... kabur wae kalo terus-terusan seperti ini? Mending cari sandaran nyaman buat mojok besok nonton final Liga Champions. Atur posisi nonton dan temukan hal menarik dari sudut pandang kenyamanan selama final berlangsung. Ehh... barangkali saja besok ada yang ajak nobar, kan lumayan ga teriak-teriak sendiri di rumah. Hmm... apa ada yang mau ngajak aku nobar yaa..? Tengah malam je..., jadwalnya 01.30, paling-paling mainnya sekitar jam 02.00 dini hari atau tanggal 29 Mei waktu Indonesia. Ngajak teman pasti mereka lebih memilih tidur. Lha wong temen-temenku udah pada ibu-ibu semua. Rata-rata mereka tidak suka nonton bola, wong yang laki aja banyak juga yang ga suka nonton bola je..?
Wess... pokoke jangan sampai kelewat ga nonton. Ini final bagus antara Barca vs MU. Besok PLN harus ditelepon dulu, pesan supaya listrik tidak dipadamkan selama final berlangsung. PLN kan payah..., pernah jam 02.30 listrik mati 2x sekitar dua hari yang lalu. Apa ga blangkemen aku yang ngerti lampu mati masih pagi buta gitu...?? Gitu koq TDL mau dinaikkan lagi tahun depan? Apa service plus-nya PLN kalo TDL naik lagi? Tetep aja pelayanan buruk..., listrik sering mati, saat ditelepon ke kantornya untuk pengaduan nadanya sibuk terus. Kalo ga gitu telepon berdering ga diangkat-angkat? Apa itu namanya pelayanan prima?? Haduuhh.... tobat tenan dah..!! Padahal aku termasuk orang yang tertib bayar listrik + tidak terlambat, pemakaian listrikku pun hemat. Kan aku sudah membantu PLN untuk berhemat energi listrik. Tapi apa imbalannya? :(

Sudah seminggu ini hujan ga turun, mungkin mulai kemarau. Mulai panas-panasan lagi, mulai debu lagi. Semoga perubahan cuaca ini tidak berdampak buruk bagiku dan bagi semua orang.
Wes yoo... ta' offline dulu.

Senin, Mei 23, 2011

Hmm....

Ga terasa bulan Mei sudah memasuki minggu ke empat. Hari-hari yang lalu tidak ada hal spesial dan aku agak malas untuk menulis. Mungkin karena ide/cerita ga ada. Rutinitas seperti biasa dan sangat monoton. Kerja, pulang ke rumah dan hanya nonton tv mengikuti sejumlah berita dan nonton olahraga favoritku.

Berita santer saat ini tentang kisruh Kongres PSSI dan dugaan suap M. Nazaruddin pada sekjen MK dan kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA GAMES.
Aduuhh..., kisruh PSSI belum juga berujung baik karena sekelompok orang memaksakan kehendak yang sudah tidak diperbolehkan FIFA. Kenapa tidak berjiwa besar untuk kepentingan sepakbola Indonesia yaa?? Egois bangeettt...!!
M. Nazaruddin bendahara umum Partai Demokrat tersandung kasus suap. Semoga Pak SBY dan partainya bisa mengambil tindakan tegas pada kadernya bila memang terbukti benar terlibat seperti yang dituduhkan.

Ahai... akhirnya Ronaldo menjadi El Pichichi (top scorer) La Liga selama satu musim 2010/2011 dengan mengemas 40 gol mengalahkan sekaligus memecahkan rekor Hugo Sanchez dan Telmo Zerra dengan koleksi 38 gol. Total gol yang dicetak Real Madrid dalam satu musim ini adalah 102 gol. Semoga kedepannya bisa meraih gelar juara lagi diberbagai liga. Aamiin.... Yang banyak yee...!! hehee...

Hmm.... apalagi ceritanya yaa?

Kamis, April 28, 2011

Ahmadiyyah, Terorisme dan NII

Ditulis oleh : Djohan Effendi*
(*Cendekiawan Muslim; Sekretaris Negara Era Gus Dur)

Dalam beberapa bulan terakhir ini masyarakat kita menyaksikan berbagai peristiwa yang sangat menghebohkan. Mulai dengan kasus pengucilan terhadap warga Jemaat Ahmadiyyah, sebuah organisasi yang mengusung prinsip “cinta bagi semua orang dan tiada kebencian bagi siapapun”, hanya karena dianggap sebagai penganut aliran sesat. Dan hal ini diamini oleh kalangan petinggi Negara, di pusat dan di beberapa daerah. Mereka dinista sebagai manusia Indonesia yang hak-hak sipil mereka seperti dijamin oleh konstitusi seolah-olah sudah tercerabut. Mereka merupakan warga negara yang tertindas yang tidak mendapatkan kedudukan setara dengan warga negara lain walaupun mereka adalah pembayar pajak yang patuh, dan nenek moyang mereka adalah penduduk asli Nusantara ini, dan sebagian mereka sudah hidup sebelum RI lahir.

Heboh Ahmadiyyah itu disusul oleh heboh terorisme, pemboman di beberapa tempat, bahkan terjadi di mesjid. Ditambah lagi oleh heboh pencucian otak oleh gerakan yang disinyalir sebagai pendukung cita-cita NII. Tapi anehnya reaksi organisasi-organisasi Islam tidak sedahsyat reaksi terhadap Ahmadiyyah. Mengapa? Pertanyaan ini mengusik pikiran kita.

Boleh jadi bagi berbagai kalangan organisasi-organisasi Islam di negeri kita “kesesatan” Ahmadiyyah Qadyan menyangkut aspek “ushuliyyah” atau aqidah terutama berkenaan dengan konsep “khatamun nabiyyin”, karena perbedaan tafsir. Padahal rukun iman mereka sama dengan rukun iman kaum Sunni, begitu juga dalam praktek ibadah. Sedangkan perbedaan organisai-organisasi Islam dengan pelaku terorisme dan kalangan NII hanyalah berkenaan dengan masalah pemahaman dalam aspek “furu’iyah” atau masalah cabang bukan aqidah agama, khususnya dalam masalah “fiqih siyasah” atau fikih politik.

Dilihat dari segi cita-cita politik agaknya ada kesamaan ideologis antara kalangan radikal yang menginginkan pelaksanaan syariat Islam, pelaku terorisme dan pendukung ide NII. Bahkan, dalam perspektif ideologis, terdapat kesamaan ideologis dengan partai-partai Islam yang pada saat amandemen UUD masih menginginkan pemberlakuan kembali Piagam Jakarta khususnya menyangkut tujuh kata yang dihapuskan, “dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya”. Tentu saja kesamaan ideologis itu juga dapat dilihat dari para Pemerintah Daerah yang memprakarsai kelahiran apa yang disebut sebagai perda-perda syariah.

Berdasarkan hal di atas tidaklah mengherankan apalagi organisasi-organisasi Islam dan partai-partai Islam kelihatannya bersikap setengah hati dalam menentang tindakan kelompok radikal, ideologi organisasi Islam transnasional, dan pemahaman agama mereka yang dianggap pelaku terorisme dan kalangan NII. Padahal kelompok-kelompok ini tegas-tegas menolak ideologi negara, Pancasila, dan menolak bahkan mengkafirkan demokrasi, walaupun mereka hanya bisa hidup dan berkembang di negara-negara demokrasi. Berbeda dengan sikap mereka terhadap Ahmadiyyah yang sama sekali tidak membahayakan dan mengancam negara.

Menyimak fenomena di atas kita bisa berkesimpulan bahwa pemberantasan terorisme dan ideologi anti Pancasila tidak akan kunjung berhasil apabila tidak ada sikap tegas dari kalangan organisasi dan partai Islam. Apalagi kalau organisai semacam MUI, NU dan Muhammadiyah, tidak bersikap tegas dan bergerak secara terencana dan terorganisasi melawan faham dan tindakan yang ingin mengganti ideologi negara dan merubah RI menjadi negara yang berdasarkan agama. Kalau hal ini yang terjadi tidaklah terlalu salah kalau muncul anggapan bahwa perbedaan antara kelompok radikal, penganut faham yang mendukung terorisme dan kalangan NII dengan organisasi, partai dan pemda-pemda yang memberlakuan perda syariat hanyalah perbedaan cara, yang pertama melalui perjuangan illegal dan kekerasan sedangkan yang kedua melalui perjuangan konstitusional dan parlementer.

Sabtu, April 23, 2011

Magnum Pertamaku

Setelah sekian lama mencari, akhirnya kutemukan ice cream Magnum yang bikin penasaran itu. Produk Wall's yang baru itu tuh.., yang iklannya masih berseliweran di tv. Sayang hanya dua varian yang ada dari tiga yang ditawarkan. Kuambil kedua-duanya dan langsung kubawa pulang. Hmm.... enak juga, rasa coklatnya melekat hingga kunyahan terakhir. hahaha.... lebay! Kalo dirasa-rasa, rasanya tidak jauh beda dengan Feast produk Wall's lainnya. Hanya beda tingkat ketebalan coklatnya saja dari magnum.
Haaahhh...., habis dua magnum sekaligus! Katanya mau diet? Wah, mana betah bila lihat ice cream coklat didepan mata? Dietnya ditunda dulu saja! hehehe....

Kamis, April 21, 2011

Bravo Real Madrid

Pukul 03.00 WIB, laga Copa Del Rey dimulai. Aku sudah menunggunya sejak jam 02.00. Sambil kucek2 mata yang masih ngantuk, aku segera ke kamar mandi cuci muka dan psssttt.... (pipis! hehe...) kemudian buat kopi.
Selesai semua aku langsung nongkrong di depan tv untuk nonton suguhan menarik dari negeri nun jauh di sana.

Siap-siap!
Dan... mulai sudah pertempuran dua kubu yang saling berseteru.
Dal dul dal dul.... bola ditendang kesana kemari oleh pemain-pemain itu. Dan... akhirnya pecah kebuntuan Real Madrid selama ini untuk menumbangkan Barcelona. Final Copa Del Rey dini hari tadi menyuguhkan permainan bagus dari dua kubu tersebut. Aku senang Ozil dimainkan sejak awal laga. Tapi sayang..., Benzema, Higuain dan Kaka tidak diturunkan sama sekali hingga laga usai. Mungkin disimpan Mou (Jose Mourinho-Red!) untuk laga berikutnya melawan Valencia di La Liga (Liga BBVA) atau barangkali disimpan untuk main di semifinal Liga Champions? Ga tau ahh...!

Babak pertama Madrid bermain lebih bagus dari Barca. Berkali-kali gawang Barca terancam oleh skuad ibukota ini. Tendangan Ronaldo, Ozil dan Pepe nyaris merobek gawang Barca, tapi belum rejeki kali yaa... hingga pluit babak pertama skor masih 0-0.

Pada babak kedua, kali ini Barca lebih dominan menguasai bola. Aku sempat dag dig dug melihat Messi cs menggempur tim Ronaldo hingga beberapa kali gawang Madrid terancam. Lagi-lagi... babak kedua ini belum rejeki bagi kedua klub raksasa Spanyol untuk mencetak gol. Akhirnya perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Dan pada menit ke 102 (ini yg kulihat ditayangan tv sana) Ronaldo membuyarkan impian Barca yang ingin merebut trebel dalam musim ini. Gol lewat sundulan Ronaldo mengubah kedudukan menjadi 1-0 hingga laga berakhir untuk kemenangan Real Madrid.

Selasa, April 19, 2011

2 Raksasa Spanyol

Minggu dini hari lalu (18 April 2011) lanjutan Liga BBVA/La Liga berlangsung di stadion Santiago Bernabeu, dimana stadion ini adalah rumah klub Real Madrid.
Pukul 02.30 wib aku sudah bangun. Padahal waker yang kupasang baru bunyi 02.50. Terlalu pagi aku bangun…, sepertinya aku tidak mau ketinggalan mengikuti hajatan besar di stadion itu. Segelas kopi kuseduh untuk menemaniku nonton liga ini. Kenapa kubela2in nonton? Ini duel El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona, dua klub raksasa Spanyol. Sebetulnya, dua-duanya aku suka. Barcelona yang saat ini dinahkodai oleh Pep Guardiola terkenal dengan permainan yang mempunyai skema dan pemain handal dan sudah terbangun lama, sedangkan Real Madrid yang sekarang dalam asuhan Jose Mourinho adalah klub dengan permainan pragmatis yang mempunyai kualitas pemain-pemain handal dan berkelas. Tapi aku harus tetap memilih mana yang menjadi andalanku. Ya…betul, aku memilih Real Madrid walupun sedikit was-was karena Barcelona dalam musim ini hampir tidak pernah terkalahkan. Ingat Liga Champions 2009 lalu dimana Barcelona vs MU...? Saat itu aku memihak Barcelona yang nyatanya memang sebagai pemenang waktu itu.

Pukul 03.00 wib. Kick off…
Sedikit agak terkejut waktu melihat komposisi pemain Real Madrid. Jose Mourinho tidak memasang Mesut Ozil sebagai starter. Higuain-pun tidak diturunkan. Pepe sebagai bek harus bekerja sejak awal mengawal Xabi Alonso bersama Sami Khedira di lini tengah.
Dalam 45 menit pertama tidak terjadi gol. Barcelona bermain menekan sedangkan Real Madrid bermain bertahan sambil mengumpan balik serangan-serangan panjang.

Babak kedua dimulai. Permainan masih sama. Pada menit 52 Raul Albiol melakukan pelanggaran menjatuhkan David Villa di kotak penalti. Kartu merah diacungkan wasit untuk Albiol yang mengharuskan dia keluar dari lapangan. Otomatis Madrid bermain dengan 10 orang. Hadiah penalti pun di dapat Barca yang dieksekusi Messi dan menembus gawang Casillas. 1-0 untuk Barca.
Pada menit 57, Ozil masuk menggantikan Benzema. Kemudian menit 66 Alonso ditarik keluar dan digantikan Adebayor. Pun dari pihak Barca melakukan hal sama, penarikkan 2 pemainnya dan digantikan oleh pemain lainnya. Beberapa menit setelah itu belum juga menghasilkan gol lagi bagi kedua kubu. Dan pada menit 80, Dani Alves membuat pelanggaran di kotak penalti dengan menjegal Marcelo. Kartu kuning untuk Alves karena pelanggaran dan kartu kuning untuk Valdes (penjaga gawang Barca) karena protes berlebihan pada wasit. Kini, Madrid-lah yang mendapat hadiah penalti yang kemudian di eksekusi Ronaldo. Gol menjadi imbang 1-1 hingga peluit panjang berbunyi setelah pertambahan waktu 4 menit dibabak kedua.

Pertarungan dua raksasa itu belum berakhir. Hari Rabu malam waktu Spanyol atau Kamis 21 April 2011 dini hari waktu Indonesia, duel terjadi lagi. Kali ini final Copa Del Rey (Piala Raja). Sedangkan tanggal 27 April adalah leg pertama semifinal Liga Champions dan 3 Mei 2011 leg kedua Liga Champions. Kita tunggu siapa yang bakal jadi pemenang dan juaranya.
Yang pasti aku tetap memihak tim asal Spanyol untuk duel final Liga Champions nanti melawan pemenang semifinal MU vs Stoke 26 April (leg 1) dan 4 Mei 2011 (leg 2).
Setelah ini usai barulah aku tidur nyenyak karena praktis aku hanya mengikuti seri-seri MotoGP yang sedang berlangsung. Untung saja MotoGP banyak digelar sore/petang hari. Hanya 2 atau 3 seri saja tengah malam di Indonesia karena perbedaan waktu (di Amerika siang dan Qatar yang selalu dimulai malam hari).

Senin, April 04, 2011

Weekend Yang Kelabu

Ini postingan pertamaku di bulan April 2011.
Kemarin menjadi liburan yang menyebalkan. Niat hati menghibur diri dengan menonton sepak bola di malam minggu jadi terasa hambar saat Real Madrid mengalami kekalahan dari Sporting Gijon.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 22.45. Sebenarnya mataku hampir tidak bisa diajak kompromi lagi. Kupaksain melek karena yang main adalah tim favoritku. Sebelumnya, dari berita yang kuperoleh bahwa tim ini menghadapi Spoting Gijon tanpa pilar andalan seperti Ronaldo, Benzema dan Marcello karena cedera. Sedikit agak pesimis aku dibuatnya, karena lawan mereka meski bukan tim unggulan setidaknya pernah mengkandaskan ambisi Barcelona yang tidak terkalahkan dengan menahan imbang 1-1 beberapa waktu lalu.
Higuain yang baru pulih pasca operasi diturunkan Jose Mourinho pada babak kedua. Tindakan ini tetap tidak membawa keberuntungan bagi Real Madrid. Sebetulnya permainan anak-anak asuhan Jose Mourinho ini tidaklah buruk. Berkali-kali menekan tim lawan dan tendangan bola dari gelandang andalan Ozil, Di Maria, Adebayor, Khedira dan Higuain pun nyaris merobek gawang lawan. Sayang tendangan mereka masih teratasi oleh yang empunya gawang, atau… kalau tidak begitu bola keluar melewati gawang. Tepat menit ke 76 gawang Iker Casillas dijebol pemain Sporting Gijon. Dan hingga menit berakhir kedudukan tetap 1-0 untuk Sporting Gijon. :(
Yah, semoga Selasa nanti atau Rabu dini hari Real Madrid bisa bangkit melawan Tottenham Hotspur dalam Liga Champions Eropa (perempat final) walau katanya Ronaldo dan Benzema (lagi2) tidak diturunkan karena cedera yang belum sembuh itu.

Kembali menikmati sport di tv. Jadwal MotoGP seri 2 digelar di Jerez. Pukul 17.00 diawali kelas Moto2. Kelas MotoGP baru digelar pada jam 19.00 WIB. Rossi yang start diposisi 12 membuatku tidak banyak berharap. Selain cedera bahunya yang belum fit 100% dan motor barunya yang belum stabil ditangannya, aku berharap Rossi dapat finish dengan baik dan bisa masuk lima besar. Eh… ternyata setelah bendera start dikibarkan Rossi membuat kejutan secara perlahan. Memperbaiki posisinya menjadi ke 9, ke 7 kemudian sedikit demi sedikit dia melewati lawan-lawannya ; Spies, Dovizioso, Pedrosa dan Lorenzo. Tetapi nasib tidak bagus dialami Rossi saat lap ke 20 dia melewati Stoner yang berada di posisi ke 2, dia melakukan kesalahan dan gubraakk..! Dia jatuh dan Stoner pun tidak dapat menghindari kecelakaan tersebut. Malang nasib Stoner tidak dapat melanjutkan balapan tersebut dan Rossi masih dapat bangkit dan memulai diurutan 15. Akhirnya Rossi finish posisi 5, podium pertama Lorenzo, kedua Pedrosa, ketiga Heyden.
Lintasan yang licin karena hujan sebelumnya membuat rider banyak yang berjatuhan. Selain Rossi, ada Toni Elias, Spies, Simoncelli, Randy De Puniet, Karel Abraham, dan tim dari Perancis (aku lupa namanya) ikut merasakan licinnya aspal Jerez. Dikelas Moto2 begitu juga, rider-ridernya banyak yang tumbang karena tidak dapat menghindari licinnya sirkuit.

Weekend yang kelabu… selain jagoanku menelan kekalahan, hari Minggu kemarin Jogja diguyur hujan seharian, dari pagi hingga malam. Aku tidak kemana-mana, hanya didalam rumah saja dan pintu rumah tidak kubuka sama sekali. Cuma satu jendela yang kubuka untuk menandakan bagi tetangga bahwa aku sudah bangun. Hehehe…

Senin, Maret 21, 2011

Postingan Maret

Hmm... menjelang akhir Maret aku belum punya postingan baru. Tidak ada hal yang menarik untuk diceritakan, tetapi seperti suatu kewajiban aku harus mengisi blog tiap bulannya. Serasa mempunyai hutang bila terlewatkan, meski hanya satu postingan saja itu sudah cukup.
Memang tidak mudah bercerita, walau terkadang khayalanku (cerita) sudah ada untuk dituangkan disini. Ada saja yang membuatku gagal "nggedabrus" disitus ini. Kalo ga masalah internet yang lelet, daya khayalku (baca : mengarang-red!) tiba-tiba saja macet yang tidak kuketahui alasannya. (Woo... si kambing hitam lagi-lagi menjadi alasan). Hehe...

Begini, (pemaksaan cerita nih). Sabtu 12 Maret lalu jam 08.00 wib aku ke Jakarta. Tiga hari di sana cukup untuk melepas kejenuhan. Ada suatu acara yang harus kuhadiri, sekalian refreshing lah karena sudah setahun setengah aku tidak cuti.

Tiba di Cengkareng jam 08.55 wib
Jakarta pagi hari di hari Sabtu, masih terasa lengang karena sebagian kantor libur. Praktis tidak ada kendala macet, taksi yang kutumpangi meluncur mulus dan tiba ditujuan masih jam 10.00 wib.
Acara jam 11.00 wib molor hingga baru mulai selepas adzan Dzuhur. Setelah acara kelar barulah sorenya aku jalan-jalan menyusuri ibukota yang macet bin bundet itu. Malam minggu ketemu teman... kita jalan rame-rame ke Blok M dan makan malam di Kebayoran Baru.
Keesokan harinya jadwal jalan-jalan masih berlanjut. Inginnya ke Dufan (tempat favoritku nih bila ke Jakarta. Hehe... Kayak anak kecil ya?), tapi tidak jadi karena siang Jakarta diguyur hujan. Akhirnya ke Mangga Dua setengah harian dilanjut ke Plaza Indonesia, EX, Grand Indonesia hingga ke Kebon Kacang makan nasi uduk. Aku yang masih penasaran ama nasi uduk yang konon kabarnya top banget itu, akhirnya kesampaian juga makan di sana. Ternyata rasanya tidak istimewa seperti yang kubayangkan. Standard saja!
Di Mangga Dua kusempet-sempetin belanja, di PI dan sekitarnya cuma lihat-lihat saja, gila pa mau belanja disitu? Harganya selangit!
Setelah jalan-jalan dan makan aku pulang ke rumah saudaraku. Hari sudah malam, tapi aku harus mandi karena badan lengket semua. Setelah selesai mandi aku diajak saudaraku ke Depok untuk melihat anaknya (keponakanku) yang buka klinik 24 jam disana. Dalam perjalanan ke Depok mataku rasanya lengket. Ngantuk banget! Tapi kupaksakan saja ikut, mumpung disana sekalian nengok keponakan.
Akhirnya sampai juga di kliniknya. Wah... ga terasa ponakanku sudah dewasa dan memulai kehidupan dengan menjadi seorang dokter. Moga-moga dia berhasil menyumbangkan ilmunya bagi masyarakat sekitar. Amien....

Hari Senin aku pulang. Mampir ke Senayan dulu sebelum ke bandara. Terpaksa pulang siang karena tiket pesawat yang kudapat jadwal keberangkatannya siang hari. Delay satu jam... membuatku harus makan siang di bandara terminal 3. Susananya agak sepi karena di situ cuma AirAsia dan keberangkatan haji saja.

Hari ini cuaca diluar begitu panas. Waktunya makan siang sekarang, tapi aku malas mau keluar. Padahal perut dah keroncongan. Mana lagi mata ngantuk karena semalam aku begadang nunggu gelaran pertama 2011 MotoGP di Losail Qatar. Rossi, Rossi... bangkitlah!
Belakangan ini aku sering bangun tengah malam, seperti ada yang ngebangunin saja. Apalagi kalo aku sudah berniat nonton sepakbola... tiba-tiba saja mataku langsung terbangun pada jam event bola itu berlangsung. Iya ya... Liga Champions Eropa sedang berlangsung dan bulan April depan sudah memasuki perempat final. Aku senang jagoanku Real Madrid bisa menundukkan Olimpique Lyon. Begitupun Barcelona bisa menghempaskan Arsenal dienambelas besar. Sama-sama maju diperempat final dan beruntung dalam undian mereka tidak bertemu dibabak tersebut.

Aku lapar. Diluar panas, mau keluar males. Tapi kalo ga keluar perutku melilit minta diisi. Moga-moga panas terik ini bukan pertanda hujan badai nantinya. Biasanya seperti itu, siang panas terik sorenya hujan lebat. Kayak Sabtu lalu... hujan angin plus petir malam harinya.

Sabtu, Februari 26, 2011

Salah Kostum

Berkaitan undangan pada tanggal 24 Februari lalu, akhirnya aku bisa juga memenuhi undangan tersebut. Aku ijin tidak masuk kerja pada hari itu.

Undangan kuterima melalui sms tanggal 22 Februari pagi. Tidak disebutkan harus memakai baju apa? Karena itu aku memilih baju sedikit santai (blus lengan panjang krem bercorak bunga dan celana panjang coklat tua) plus sepatu coklat muda dan tas kecil warna senada. Wajahku kudandani ala kadarnya tanpa blush on, eye shadow, eyeliner, ataupun pensil alis. Wajahku hanya kututupi dengan bedak yang sebelumnya dialasi pelembab dan foundation. Aku termasuk orang yang kurang suka berdandan. Ini terbukti dari lipstick yang kupunya cuma satu, bedak satu. Tidak punya blush on, eye shadow, eyeliner, dan juga pensil alis. Alisku pun tidak kucukur seperti kebanyakan wanita lain. Apa adanya, yo opo anane ngene…!? Stop sampai disitu tentang dadanan minimalisku.
Berangkat ke gedung utama UGM, ternyata aku salah kostum. Seharusnya baju yang dikenakan : wanita memakai kain panjang / sarung (semacam kebaya modern begitulah) dan pria-nya memakai stelan jas. Haah…?? Aku sudah terlanjur memakai baju yang kusebutkan tadi. Agak malu saat aku memasuki ruangan yang sudah mulai banyak tamunya itu. Kulihat sekitarnya memang memakai busana yang sudah ditentukan. Dengan muka kucuek-cuekin, aku, kakak dan istrinya duduk dibagian tengah yang sudah duluan ada adik + istrinya serta saudaraku. Aku berangkat bersama kakakku dan istrinya yang juga sama-sama salah kostum (kakakku memakai kemeja batik lengan panjang) dan istrinya memakai baju muslim gamis. Lumayanlah kakak iparku ga begitu kelihatan saltum dibanding aku memakai celana panjang.
Kulihat beberapa saudaraku yang lain sudah berada dideretan depan, kami sapa mereka sambil berjabat tangan.
Rupanya adik iparku tahu, bila busana yang harus dikenakan ada ketentuannnya. Tapi dia pikir kami sudah mengetahui hal itu. Dan geeeerrr…. Kami tertawa kecil akan kejadian tersebut.
Pukul 10.00 WIB, upacara Pengukuhan Guru Besar dimulai. Agak berbeda dari upacara wisuda S1 dan S2 yang pernah kulihat. Ini yang dikukuhkan cuma satu orang. Tidak ada sambutan pidato dari rektor ataupun dekan. Pidato satu-satunya hanyalah dari sang Guru Besar yang akan dikukuhkan itu.
Sekitar 10 menit berlalu setelah acara dibacakan para guru besar (termasuk beberapa undangan guru besar universitas dari Aceh, Kalimantan, Bandung, Semarang, Surabaya) memasuki ruangan senat.
Tiba saatnya kakak sepupuku membacakan pidatonya di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada. Judul pidatonya : “KEPATUHAN PENERAPAN STANDAR MUTU UNTUK MEWUJUDKAN STANDARD MINDED PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH”.
20 menit berlalu aku masih mengikuti pidatonya dengan baik. Bergeser pada menit-menit selanjutnya aku mulai mengantuk. Mungkin ini akibat bangun terlalu malam (dini hari). Dan juga aku tidak mengerti masalah teknik bangunan jalan, jembatan, bandara dan tentang transportasi, mulailah aku merasa jenuh. Ditambah suasana ruangan yang sejuk karena hembusan ac menyelimuti rungan. Kulihat beberapa tamu lainnya juga mengalami hal serupa denganku.
Hampir satu jam akhirnya pidato itu selesai juga. Para guru besar meninggalkan ruangan dilanjutkan pemberian ucapan selamat kepada kakak sepupuku yang sudah sah menyandang gelar Profesor didepan namanya dalam usia 45 tahun. Lengkap sudah gelar akademisnya hingga jenjang tertinggi. Memang layak dia menyandang gelar tersebut. Orangnya rajin, cerdas dan berkemauan keras untuk mencapai suatu tujuan. Selalu lulus berpredikat cum laude sejak S1, S2, S3.
Acara ditutup dengan jamuan makan siang ala standing party di gedung pertemuan Kagama dengan hiburan pameran batik + fashion show batik, alunan biola dan piano, serta tidak ketinggalan gamelan Jawa. Sekitar 1500 tamu undangan memadati gedung pertemuan tersebut memberi ucapan selamat pada sang empunya gawe.

Senin, Februari 21, 2011

Kondangan Dan Film Hollywood

Intermezzo :
Pergi kondangan kemarin siang. Waktunya dandan ribet dan siap-siap jawab pertanyaan yang itu-itu saja. Kenapa? Apalagi kalo bukan pertanyaan : "Kapan nih?" - Maksudnya, kapan undangannya? Yang berarti, kapan aku menikah?
Sejujurnya aku malas pergi kondangan. Malas dengan basa-basi bila bertemu orang yang menanyakan seperti yang kukatakan diatas. Tapi apa mau dikata, undangan kemarin dari seorang teman. Tidak datang ga enak. Ntar kalo ketemuan pasti nanyain, "koq ga datang waktu nikahanku?"
Begitulah, akhirnya aku melangkahkan kaki pergi memenuhi undangan temanku itu. Benar saja, ketika aku bertemu teman di sana mereka menanyakan hal itu. Jawaban yang sudah ada di kepala kukeluarkan. "Tunggu aja, tinggal tulis nama mempelai laki-lakinya diundangannya", jawabku santai sambil tersenyum...
------ tanggal 24 Februari 2011, undangan upacara pengukuhan kakak sepupu sebagai Guru Besar UGM - Fakultas Teknik (Tek. Sipil), di Balai Senat UGM, gedung pusat UGM, sayap utara lantai 2 - UGM. Semoga aku dapat menghadiri acara tersebut.

Daaag.... Hollywood !!

Ribut-ribut ngomongin Hollywood mau boikot Indonesia dari import film-nya. Kenapa takut? Kenapa harus ngomel-ngomel? Emang bisa mati kalo ga nonton film dari sana? Udah saatnya kita punya sikap atas arogansi Hollywood selama ini. Kita telah didikte, diatur oleh mereka! Kesenjangan antara industri film dalam negeri yang tidak imbang. Pajak industri film dalam negeri lebih besar dibanding pajak film Hollywood / film import.



Inilah penyebab pemerintah menaikkan pajak impor film :

Pajak film impor lebih murah daripada pajak film nasional. Pajak impor cuma dibebani per satu kopi film, yakni Rp 1 juta per kopi. Rata-rata film impor menyetor lebih kurang Rp 15 juta per judul untuk 15 kopi film. Dalam 12 tahun terakhir, film asing yang diimpor rata-rata 180 judul dengan total kopi sekitar 2.500 kopi sehingga rata-rata hanya 15 kopi per judul.

Sementara itu, film nasional harus membayar pajak untuk beberapa hal, mulai dari bahan baku, peralatan produksi, pajak atas artis, karyawan, pajak saat proses produksi, pajak pasca-produksi, dan untuk penggandaan kopi film. Jadi, jika dihitung, maka produser film nasional harus menyiapkan 10 persen lebih untuk pajak. Film seperti Laskar Pelangi atau Ayat-Ayat Cinta yang biaya produksinya Rp 5 miliar harus mengeluarkan pajak senilai Rp 500 juta.

Di Thailand, pajak film menggunakan sistem per meter panjang film tersebut. Angkanya 1 dollar AS per meter. Rata-rata setiap kopi film impor mengeluarkan 3.000 dollar AS per kopi atau lebih kurang Rp 30 juta. Itu artinya 30 kali lipat lebih besar dari pajak yang dipungut oleh Pemerintah Indonesia.

So..., sadarlah!! Jangan cengeng hanya karena Hollywood ga ngedarin filmnya di sini.

Senin, Februari 14, 2011

Palentinan...?? :(

Ga semestinya menanyakan hal bodoh!
Sebeeeeeeeeeeeeeelllllllllll.....!! Kepancing ma manusia GeNit... Hahaha





Jadwal Liga Champions (16 besar) :
AS Roma vs Shakhtar Donetsk, AC Milan vs Tottenham Hotspur, Valencia vs Schalke 04, Inter Milan vs Bayern Munich, Olympique Lyon vs Real Madrid, Arsenal vs Barcelona, Olympique Marseille vs Manchester United, dan FC Copenhagen vs Chelsea.

Leg pertama tanggal 15-16 dan 22-23 Februari 2011. Leg kedua pada 8-9 dan 15-16 Maret 2011. Pertandingan menggunakan sistem home and away.

Kamis, Februari 10, 2011

Negeri Barbar

Beberapa hari lalu kita lagi-lagi dikejutkan aksi anarkis sekelompok orang di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Bentrokan antara warga dan jamaah Ahmadiyah mengakibatkan 3 orang tewas, rumah jamaah Ahmadiyah dihancurkan sekelompok manusia yang mengatas namakan agama. Begitu beringas dan menyeramkan kulihat wajah-wajah mereka tersorot kamera tv. Tangan mengacung keatas membawa pentungan, golok, leher berkalung sorjan, kepala/wajah ditutupi sorjan, ada pula yang tanpa atribut seperti itu, mereka seraya melafadzkan nama Tuhan sambil menghajar kaum lawan tanpa peri kemanusiaan. Ckckck… sungguh pemandangan yang amat menakutkan!
Keesokkan harinya, tanpa sengaja aku membaca berita disebuah surat kabar online bahwa terjadi lagi aksi kekerasan di Temanggung. Pemicunya adalah seorang yang bernama Antonius Richmon Baweyang pria Manado yang datang dari Jakarta mengedarkan selebaran yang menyinggung umat Muslim setempat. Oleh Pengadilan setempat dia hanya dihukum 5 tahun penjara. Warga merasa kurang puas atas putusan hakim dan terjadilah amuk massa yang anarkis. Sasarannya kantor Pengadilan, rumah ibadah, sekolah, dan kendaraan warga, mobil polisi dihancurkan. Persis ulah para bar-bar ; anarkis, kejam dan beringas.
Mulailah aku gelisah melihat berita-berita itu sambil ngedumel…. Dasar malu-maluin agama saja perbuatan mereka!? Brutal, tidak mencerminkan seorang yang beragama. Apa bedanya mereka dengan seorang pembunuh? Benarkah Tuhan mengajarkan demikian? TIDAK !! Mereka saja yang keblinger merasa paling suci, paling benar atas tindakannya. Apa yang mereka buat seolah-olah sudah direstui Tuhan? TIDAK !!
Tidak adakah cara-cara yang lebih halus, sopan, cara-cara yang lebih bermartabat sebagai manusia yang beragama?

Sangat disayangkan mengapa pihak kepolisian tidak bisa meredam amuk massa yang demikian beringas?? Kalah beranikah mereka? Atau sekelompok orang beringas itu (katanya) mendapat dukungan dari orang penting di negeri ini? Semoga saja tidak yaa…
Aku tidak mengerti orang-orang itu. Begitu cepat tersulut amarah mereka dan begitu tololnya orang yang memprovokasi kaum yang berseberangan dengannya.

Pernah suatu ketika (beberapa tahun lalu), seorang temanku yang beda keyakinan makan siang lauk rica-rica babi di depanku. Dengan basa-basi dia minta maaf kepadaku tanpa bergeser dari hadapanku. Kubiarkan saja dia makan makanannya dan aku bergeser dari hadapannya. Hal-hal kecil seperti itu kuabaikan saja karena aku sadar aku hidup dalam lingkungan yang berbeda. Yang penting temanku tidak mengganggu / mempengaruhi / menghina keyakinanku. Akupun tidak lantas emosi karena temanku makan daging babi dihadapanku, kuanggap dia masih sopan dan meminta maaf terlebih dahulu terhadapku.

Lain lagi cerita (masih cerita masa lalu),
Seorang teman lainku yang kebetulan beda keyakinan juga denganku. Dia seorang laki-laki, entah karena dia punya hati terhadapku atau karena alasan lain, sadar atau tidak, dia beberapa kali mengirim sms renungan hariannya kepadaku. Dia sangat tahu, aku ini pemeluk Islam. Awalnya aku membalas dengan hal-hal netral saja karena aku menghormati dia dan agama yang dipeluknya. Tapi lama kelamaan dia seperti tidak tahu diri, tetap mengirim sms sejenis terhadapku. Aku merasa mulai terganggu…, kubilang sama temanku itu kalo dia salah tujuan mengirim sms-sms tersebut, dan aku tekankan kepadanya bahwa aku seorang Muslim! Seketika itu dia tidak menjawab smsku dan langsung menghilang bak ditelan bumi. Salahkah aku bersikap tegas terhadapnya?
Kenapa dia memaksakan diri mencari perhatianku dengan hal seperti itu? Tidakkah dia bisa bersikap arif seperti yang ditunjukkan teman-temanku yang lain yang non Muslim juga? Mereka sama sekali tidak mempengaruhi atau menyinggung hal-hal yang berkaitan tentang agama. Kadang-kadang aku lupa bila bicara dengan mereka, aku merasa seperti bicara dengan orang yang sama keyakinan denganku. Inilah yang kumaksud... indahnya kebersamaan dalam perbedaan. Saling mengerti, menghormati, menghargai dan tidak saling mempengaruhi.

Semoga saja negeri ini bisa aman, damai. Wong berteman ama yang berbeda itu enak juga koq. Nyatanya aku aman-aman saja berdampingan dengan yang berbeda.

Senin, Januari 24, 2011

Senin Pagi

Seperti biasanya aku harus berangkat kerja. Kali ini (entah kali keberapa?) dengan semangat pas-pasan atau boleh dibilang malas aku menjalani kewajibanku sebagai seorang pegawai. Benar saja, aura malas yang terpancar dari dalam diriku membawa energi negatif pada lingkungan sekitarku. Kantor masih sepi, baru aku duluan yang datang. Ternyata teman-temanku lebih malas datangnya daripada aku. Hehehe.... Belum lagi pekerjaan yang tertunda harus segera diselesaikan, ini akibat halangan dari pekerjaan lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Tapi, sudahlah... tidak ada gunanya harus berkeluh kesah!

Waah.., satu lagi gangguan terjadi. YM-ku ga bisa online. On off kayak blogku. :D
wess... ta' offline aja.

Senin, Januari 17, 2011

Aku Dan Si Kambing Hitam

Dalam hidup banyak sekali excuse yang aku buat hanya untuk menyelamatkan diri atau lari dari kenyataan, atau menyembunyikan kekurangan atau meluapkan kekecewaan. Telunjukku kerap kali terangkat untuk mencari "batang hidung" lain yang "enak" untuk dinobatkan sebagai "penyebab"
Misalnya :
• Koq telat? ------ Bangun kesiangan!
• Kenapa gaji ga naik-naik? ------ Bosnya pelit / Perusahaan kere!
• Kenapa ga lulus? ------ Dosennya sentimen!
• Kenapa ga bekerja? ------ Susah cari pekerjaan!
• dan lain lain....

Jarang sekali rasanya menunjuk hidung sendiri terlebih dahulu sebelum mencari kesalahan orang lain atau menyalahkan keadaan, atau mencari faktor - faktor luar yang menjadi penyebab turut andil memberikan kontribusi utama akan kegagalan, kekalahan, kesalahan serta hal - hal negatif lain yang melekat, menimpa atau mewujud dalam kehidupanku. Mengapa begitu? Mungkin karena aku tidak mau jujur terhadap diriku sendiri. Mungkin juga aku tidak mau mengakui dan menyadarkan diri sendiri bahwa diluar segala “topeng” yang aku kenakan, aku hanyalah insan yang serba kurang, punya kelemahan dan jauh dari kesempurnaan. Mungkin aku ingin terlihat "mulia" sehingga aku mati-matian menjaga citra diriku agar selalu baik dan karena itu aku mulai melimpahkan kesalahan pada pihak lain. Ah, tidak sepenuhnya seperti itu! Sekalipun aku pernah melakukannya tapi semua itu sudah aku sadari. Aku meralat, aku menyesalinya. Aku mulai belajar menengok terlebih dahulu terhadap diriku, mengoreksi apa yang terjadi pada diriku kemudian perlahan aku mulai melihat “obyek” lain yang tengah menjadi sorotan/masalah. Berusaha untuk berkomentar netral agar tidak memperkeruh keadaan, tapi sialnya bila emosi sedang labil pasti aku terbawa arus yang “menyesatkan”. Lagi-lagi aku harus mencari kambing hitam untuk “memaafkan” sikap tidak terpujiku dengan dalih menjelang/sedang datang bulan, jadi emosi lagi tinggi. (Haah…?).

Bukan hanya aku, Negara ini pun mengalami hal yang sama. Saling menunjuk atas sebuah kesalahan, kekalahan atau kehancuran. Misalnya : saat Timnas Indonesia kalah dalam perhelatan Piala AFF 2010 lalu, banyak pihak saling menuding atas gagalnya Timnas menjadi juara. Gayus bisa kabur dari tahanan berulang-ulang kali “semua” sibuk mencari siapa yang patut disalahkan? Kasus Century ga selesai-selesai… telunjuk (masih) sibuk menyalahkan siapa yang harus bertanggung jawab? Masih banyak lainnya…. Bisa pusing sendiri melihat elit/pengamat politik atau pengamat ini itu, pengacara, dll isinya cuma saling menyalahkan, saling menuding siapa harus bertanggung jawab atas “musibah” yang terjadi? Apalagi berbicara di depan kamera tv, semakin gagah dan perkasanya mereka seolah-olah paling benar apa yang dikatakan. Ada yang bicara dengan nada tinggi dan berapi-api, sehingga kata-kata kasar keluar dari mulut orang yang kabarnya berpendidikan tinggi dan pergaulannya dikalangan terhormat itu. Persis seperti melihat gali atau pemabuk sedang “ngoceh”.

Sesungguhnya, satu yang sering kali aku abaikan kehadirannya adalah hikmah yang terkandung dari setiap peristiwa yang menimpaku. Atau aku yang jadi penyebabnya tidak pernah menyerap dengan baik dan menjadi guru pembimbing hidup kedepan atas semua yang terjadi? Seribu kambing hitam akan dapat kita cari, tapi itu tidak membuat kita mau belajar atas makna yang selalu ada dibalik semua cerita/kisah/masalah.

Inspired by : Fto