Senin, Mei 25, 2009

Di Bandara

Pernah terlintas dalam pikiranku bahwa salah satu tempat yang (termasuk) kusukai adalah bandara? Yah, bandara yang sering aku analogikan sebagai sebuah hati, tempat perjumpaan, perpisahan dan penantian itu, adalah salah satu zona yang inspiratif bagiku.

Suatu ketika, pada saat aku menunggu pesawat dari Jakarta landing aku duduk di sofa yang tersedia di Lounge. Kebetulan pada saat itu aku hendak bepergian bersama temanku.
Sambil menikmati snack dan minuman aku nonton tv. Tidak sengaja mataku menatap sepasang pria dan wanita yang sedang asik duduk berdampingan sambil ngobrol. Dari obrolan yang kudengar nampaklah mereka sepasang suami istri sedang membicarakan anak-anak mereka. Lain tempat mataku bergeser kearah yang lebih pojok lagi. Kali ini pemandangan lain yang kulihat, seorang laki-laki kira-kira usia 25-an tahun sedang asik ngobrol di hp. Lama sekali, kayaknya sedang asik pacaran. Perilaku lainnya standard aja, ada yang baca koran/majalah, nonton tv, menikmati hidangan yang tersedia, dan ada yang utak-atik blackberry, laptop. Sementara ruang tunggu di luar pun semakin ramai. Terlihat olehku kesibukan masing-masing orang di sana, sama seperti yang di Lounge ini.
Diluar tadi aku sempat melihat orang yang sedang mengantar, menjemput entah itu keluarga, teman, tamu atau kekasih gelap, yang pasti ramai dengan kesibukan mereka masing-masing.
Pesawat yang kutunggu ternyata delay setengah jam. Hmm..., ga orang, ga pesawat, ga kereta api. Koq hobinya sama yaa...? Ga tepat waktu! Aku mulai bosan menunggu, majalah yang kubuka-buka udah ga menarik lagi dibaca. Nonton tv aja ahh..., kayaknya seru tuh beritanya.

Dan akhirnya, pesawat yang ditunggu datang juga. Jakarta, we are coming...!!

Dua hari aku di Jakarta, weekend lagi. Abis itu pulang lagi ke Jogja. Ga sempat woro-woro teman disana. Sengaja juga sih, takut ngerepotin mereka.

Ke bandara lagi, cari inspirasi lagi buat ngisi blogku.
(Kata teman, ga usah repot-repot ke bandara cari inspirasi. Duduk di wc aja bisa koq dapat inspirasi). Bau tau..!!

Sabtu, Mei 16, 2009

Deklarasi SBY - Boediono

Setelah diundur karena kesibukan World Ocean Conference di Manado, SBY secara resmi mengumumkan Boediono sebagai cawapresnya dalam suatu acara yang meriah di gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, 15 Mei 2009. Tidak ada kejutan sama sekali. PKS yang di hari-hari terakhir terlihat uring-uringan pun ternyata hadir dalam acara tersebut.

Bintang pada acara deklarasi tersebut tentu saja cawapres Boediono yang berpidato setelah SBY. Mengawali pidato dengan basmallah, Boediono secara perlahan namun pasti memperlihatkan kelasnya sebagai seorang profesor yang layak untuk mendampingi SBY. Pada awalnya memang terlihat grogi, mungkin karena ini pertama kalinya ia menyampaikan pidato politik, namun selanjutnya Boediono berpidato tanpa teks dengan jelas dan elegan.

Boediono secara jelas dan elegan pula menjawab tudingan yang diarahkan kepadanya antara lain mengenai pasar bebas dengan mengatakan bahwa perekonomian Indonesia tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pasar bebas. Menurutnya diperlukan peran negara yang dapat mengintervensi dengan aturan main yang jelas dan adil serta adanya lembaga pelaksana yang efektif. Pada saat yang bersamaan ia menohok pesaingnya dengan menyatakan komitmennya untuk terus memberantas korupsi dan tidak akan mencampur adukan urusan pemerintahan yang dijabatnya dengan kepentingan bisnis pribadi.

Dari caranya berpidato tanpa teks dan terarah tersebut, tampak kalau Boediono ingin memberikan penegasan bahwa dirinya lebih layak dipilih mendampingi SBY dibandingkan calon-calon dari parpol koalisi pendukung Partai Demokrat ataupun Budi Anduk, pelawak yang sedang naik daun dan juga bintang iklan KPU. Ya nama Budi Anduk muncul dan disandingkan dengan Boediono dalam spanduk yang dipasang beberapa hari terakhir. Boediono ingin mengatakan bahwa kalau Budi Anduk cuma bisa menghibur masyarakat melalui lawakannya di televisi, maka Boediono bisa menghibur masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Amien....!!

Akhirnya, meski Boediono telah memberikan tampilan yang positif dalam kemunculan perdananya sebagai cawapres, namun ia masih harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia lebih baik dari Wiranto dan Prabowo Subianto yang menjadi pendamping pasangan capres lainnya. Dan tentu saja ia tetap harus membuktikan lebih baik dari Budi Anduk.

(Thanks to mas Aris)

Lanjutkan...!! SBY berBudi

Rabu, Mei 06, 2009

Kecewa...!!


Ini untuk kesekian kalinya aku kecewa terhadap orang yang selama ini aku anggap bisa kujadikan panutan. Meleset seperti yang sudah-sudah! Belum lagi tekanan batin yang kurasakan sebulan terakhir ini sangat menggangguku. Dipermalukan didepan orang lain sangatlah tidak enak. Apalagi seseorang yang dihormati telah memperlakukan aku layaknya orang yang tidak punya perasaan. Sakit, sedih, kecewa, malu - campur aduk jadi satu, jadilah aku orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri alias minder.

Kenapa aku banyak diam sekarang? Ini lebih baik daripada aku bicara yang ujung-ujungnya dianggap salah dan dianggap keliru terus. Ini membuatku semakin salah tingkah, salah tindakan dan salah kaprah. Kenapa aku seperti itu?
Semua ini terdorong karena kehati-hatianku bertingkah laku, jadi kelihatan kaku dan "aneh". Tetap saja masih dianggap keliru!

Aku semakin menenggelamkan diri dalam "duniaku", dunia dimana aku bisa berekspresi dengan leluasa tanpa ada yang jahat menghakimiku. Tidak ada yang usil, nyinyir, memaki dan bersikap atau berkata kasar terhadapku. Duniaku yang sepi, sunyi dan sendiri tanpa teriakan-teriakan yang menyakitkan telinga dan hatiku.

Pagi ini, lagi-lagi aku mendapat perlakuan/ucapan kasar dari seseorang. Tidak langsung memang (lewat sms), tapi sangat menyakitkan. Ini kali kedua kekasaran omongan yang kuterima dari orang yang sama. Orang yang kuanggap bisa mencerahkan hari-hariku, ternyata tidak ubahnya seperti seorang eksekutor yang siap membidik sasarannya.

Sekali lagi, aku hanya coba tersenyum menatap kearoganan manusia yang sering lupa siapa dirinya yang sebenarnya.

Selasa, Mei 05, 2009

Rupa-Rupa

Awal Mei postingan sepi. Mau posting tentang Rossi pasti ada yang protes, kenapa dia selalu yang jadi topik kalo udah musim MotoGP gini? Padahal kan suka-suka aku, ini blogku, aku mau posting apa aja boleh. Yang penting ga merugikan banyak orang, kan sah-sah aja ya?!

Hari Minggu kemarin gelaran MotoGP yang ke tiga diadakan di Jerez Circuit - Spanyol. Bagi yang nonton, pasti udah tahu hasilnya untuk kelas paling bergengsi itu. Urutan : 1. Valentino Rossi, 2. Dani Pedrosa, 3. Casey Stoner. Oke, gitu aja liputanku dari ajang MotoGP. (ntar aku diprotes lagi...??)
---000---

Btw, belakangan ini aku terjebak dengan sikapku sendiri. Maksud hati tidak mau menyakiti hati orang lain, ternyata kebaikan hati ini menjadi boomerang bagiku. Ketika aku bersikap kurang bersahabat (ini terpaksa kulakukan karena yang bersangkutan ga ngerti-ngerti juga), malah aku dikata-katain yang bikin kuping ini merah. Tapi apa mau dikata, ini sudah menjadi resikoku. Aku salah bersikap dari awal.
Kutepis segala ucapannya yang selalu memojokkan aku, kudiamkan saja saat dia mengungkit-ungkit hal yang sangat privacy bagiku.
Aku diam - dia semakin bereaksi, aku bereaksi - dia seperti mendapat perlawanan dariku. Nah loh..., kalo udah begini enaknya diapain, coba? Mending aku lari...!! (Lama-lama aku jadi gila sendiri ngeladenin orang seperti itu).
---000---

Wooii.., ternyata ga gampang jadi wanita sendiri. Banyak godaan sana-sini. Tapi ga masalah, selama ini masih bisa kutangani dengan baik. Alhamdulillah..., orang usil berhasil kuhalau tanpa harus menyinggung perasaan mereka. Kan ga harus pakai muka garang mengusir orang-orang seperti itu?!
---000---

Hmm...., beberapa hari ini ada sedikit huru-hara. Biasalah, ada yang iseng (tapi serius) udah bikin darah naik keubun-ubun. Alhasil, semua pada bertanya-tanya, siapa ya? Siapa ya? Nah siapa yang dimaksud? Ga usah berburuk sangka ahh.., ntar malah bikin keruh suasana. Mana suasana hati lagi ga enak, mendingan ke kamar mandi guyur kepala biar adem. Seadem hawa pegunungan. Hehehee....
---000---

Ngomongin politik dikit ya.
Dua hari ini aku lihat penghitungan manual KPU, Partai Demokrat teratas. Ini melegakan hati, gimana ga - setelah penghitungan manual awal, PDIP diurutan atas. Bener-bener mengejutkan. Jelas aku keki donk..., ga sudi! Ketahuan, aku pro mana ya? Hihihi..., ssstt..!!
Moga-moga ya jagoanku meraih kemenangan. Amien..... (Disini ada tiga jagoanku lho, ada : Partai Demokrat, Pak SBY dan juga Valentino Rossi. Walaaah...! Satu nama yang terakhir ini apa hubungannya dengan politik? Ga ada emang, tapi dia adalah jagoanku di MotoGP).

Perutku sakit, selain laper, ada hal yang ga bisa kuhindari sebagai kodrat wanita. Ga usah dibahas ya?
Ngomong apalagi? Payah nih pikiran lagi buntu. Ide nulis tiba-tiba stop. Kayaknya perlu makan dulu nih. Lapeeerrrr....!!!