Jumat, Agustus 01, 2008

Oh My God. Dia Tidak Seperti Yang Kubayangkan

Ngantuk sekali mataku saat aku mulai mengetik cerita ini. Tapi seperti pantang menyerah dengan sedikit memaksakan diri akhirnya kutulis juga ceritanya.

(back sound)….. ADA Band ….. Baiknya, & ..... Hoobastank..... If I Were You......
Beberapa tahun yang lalu aku pernah mengenal seorang laki2 dari sms nyasar. Awalnya ga ku gubris smsnya, tetapi lama kelamaan orangnya nekat juga mau kenal aku. Singkat kata kamipun berkenalan dengan saling memberitahu nama kami masing2. Kemudian disusul hari berikutnya dengan memberitahu tempat kerja, alamat rumah, dsbnya, dsbnya. Ternyata dia tinggal berlainan kota denganku. Dan dia bilang juga bahwa di kotaku ini dia mempunyai saudara yang tinggal di sini.
Obrolan kamipun berlanjut dan berlanjut.....
Hingga akhirnya dalam obrolan kami berikutnya lagi, dia berusaha menggambarkan dirinya (wajahnya) seperti siapa dia. Karena waktu itu hp belum canggih seperti sekarang ini, ada kameranya.
Dengan pedenya dia menyebutkan bahwa wajahnya seperti salah satu pesohor di negeri ini. Hmm… lumayanlah pikirku walaupun ga sama persis paling tidak nyerempet2 ada kemiripan, pikirku. Gayungpun bersambut, aku mulai menggambarkan diriku seperti apa. Tapi kutekankan ke dia bahwa aku ga seperti artis yang cantik, wangi (bukan berarti badanku bau), selalu rapi kalo kemana2 apalagi kaya. Pokoknya aku bilang aku biasa2 saja. Ga ada yang istimewa, kataku ke dia. No problem, kata dia begitu.
Setelah itu aku dan dia lebih sering lagi smsan dan juga telepon2an.

(back sound)…. Peter Cetera ….. Glory Of Love, & ...... ADA Band...... Akal Sehat
Setelah berlangsung tiga bulan kami berkomunikasi lewat hp, pada suatu saat kami janjian untuk bertemu. Awalnya dia menyanggupi, tetapi kemudian dia membatalkannya karena suatu sebab. Oke aku terima alasannya. Kami pun membuat janjian lagi untuk bertemu di lain waktu. Penentuan hari / tanggal, jam, tempat ( mall ) kami sepakati…..

Dan hari yang ditunggupun tiba.
Dia menelponku untuk memberitahu tempat dimana dia menunggu. Dengan persiapan yang seadanya aku memberanikan diri untuk bertemu. Sebelumnya kuberitahu dia aku memakai baju warna apa dan corak apa.
Sampai di mall yang sudah kami sepakati, aku mulai mencari2 orang yang kumaksud tadi. Tiba-tiba ada seorang laki-laki melambai2kan tangan kearahku. Aku berharap bukan dia orangnya. Tetapi dia terus2an melambaikan tangan kearahku sambil tersenyum. Aku dekati laki-laki itu kemudian dia menyebutkan namaku untuk meyakinkan bahwa aku benar-benar orang yang ingin dia temui. Aku mengangguk lemas. Kemudian dia mengulurkan tangan berjabatan denganku sambil menyebutkan namanya. Saat itu aku masih berharap bahwa orang yang berada di depanku ini bukan orang yang sering sms dan menelponku. Tetapi ga bisa ditolak dan dihindari ternyata dia adalah orang itu. Suara yang keluar dari mulutnya benar-benar suara yang kukenal, suara yang sangat akrab sekali ditelingaku. Agak bengong aku, ternyata orang yang mengaku berwajah seperti salah satu pesohor negeri ini, tidak ada kemiripan sedikitpun juga walau dilihat dari sudut manapun!! Bahkan nyerempet kemiripanpun tidak. Sialan, makiku dalam hati. Diluar bayanganku sama sekali. Kalo aku boleh membandingkan, office boy di kantorku jauh lebih cakep malah. Alamaak…!!
Maaf lho…, ga bermaksud mengejek / menghina (atau apalah kata-kata yang lain yang menggambarkan pembandinganku itu) mahluk ciptaan Tuhan. No… no… no….
Abis orangnya pede banget nyama-nyamain dirinya sama pesohor itu. Ga taunya…….????
Oh my God. Dia tidak seperti yang kubayangkan...!!

(back sound)….. Dido …. Thank You ....
Setelah pertemuan itu dengan berbagai alasan aku menghindari ajakan ngobrolnya, baik lewat sms ataupun telepon. Apalagi selain itu dia banyak melakukan kebohongan2 yang kelewat batas. Ini perbuatannya yang sulit kumaafkan.
Berkali2 dia berusaha menghubungiku di hp, tapi kucuekin aja. Sampai2 dia ganti nomer hp dengan harapan aku mau menerima panggilannya atau membalas smsnya.
Ahh… ternyata laki2 itu tolol juga. Dipikirnya aku ini cewek bodoh yang bisa dikibulin 2x (dua kali) apa? Cukup sudah pertemanan kami sampai ditempat itu. Dan jangan berharap lagi aku mau menemui dia walaupun itu hanya sedetik.
Biarlah aku dengan kehidupanku, dan kamu kembali saja kehabitatmu.
Hahaha……. Pengalaman yang ga enak untuk diingat. Sampai sekarang aku tidak pernah percaya lagi akan pertemanan yang ga nyata itu. Ngobrol lewat kecanggihan teknologi sering menyesatkan, karena kita belum mengenal orangnya. Berbeda kalo kita sudah mengenal orangnya secara nyata ( copy darat ).
Ahh… pokoknya jangan cepat percaya pada orang yang baru kita kenal, apalagi kenalnya dari sms nyasar atau sejenisnya

(back sound)... Andra & The Backbone ... Sempurna
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………