Jumat, Agustus 08, 2008

Maaf..., Tanpa Judul

Sejujurnya aku tidak memberi judul pada postinganku kali ini karena isi ceritanya yang sudah sangat umum dan sudah banyak yang menceritakannya. Tapi kalo boleh aku beralasan kenapa aku tetap mengambil cerita ini, karena ini adalah kejadian nyata yang dialami temanku sendiri. Alasan lainnya karena aku belum pernah memposting cerita seperti ini ke dalam blogku. Yaah… sekedar untuk variasi isi blog saja sebenarnya. Semoga di maklumi….

Oke, dengan tidak mengurangi rasa hormat pada temanku yang sudah banyak bercerita tentang sisi kelam kehidupannya, akhirnya dapat kuselesaikan juga tulisan ini. Cerita tentang kehidupan 25 tahun keatas yang sudah mendapat ijin darinya.
Ijin sudah kudapat, tulisan sudah kubuat. Sederhana ceritanya, sesederhana tulisan yang kubuat ini.

Sebut saja nama temanku itu Chandra. Seorang laki-laki dewasa, sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak yang masih berusia kanak-kanak. Bekerja di sebuah perusahaan swasta di Kalimantan, Chandra bekerja sebagai tenaga lapangan. Sering dia berpindah-pindah perusahaan karena di tempat dia bekerja memang sistemnya kontrak. Chandra adalah teman sekolahku dulu. Ga kusangka, Chandra yang pendiam semasa di sekolahnya dulu ternyata seorang laki-laki yang sangat lihai dalam urusan perempuan. Ini aku tahu ketika dia banyak bercerita padaku tentang sepak terjangnya selama kami tidak bertemu.
Awalnya dia hanya bercerita biasa tentang kehidupannya selama ini. Tentang kehidupan rumah tangganya, pekerjaanya, lingkungannya dan juga tentang kabar teman-teman kami yang sudah berpencar kemana-kemana. Obrolan kami lakukan melalui hp (sms dan telepon), karena aku dan Chandra tinggal di kota yang berbeda. Dari hari ke hari obrolan kami semakin kemana-kemana, dan pada akhirnya dia menceritakan semua yang pernah dia lakukan sebelum dan sesudah dia menikah tanpa aku minta.

Menurut cerita Chandra, dia melakukan hubungan sex pertama kalinya saat dia duduk di kelas 2 SMA dengan seorang perempuan yang usianya diatas dia. Hal itu terjadi di rumahnya, rumah tempat tinggal sekaligus tempat kost2an.
Perempuan itu kost di rumah Chandra. Entah perempuannya yang ganjen duluan atau memang dasar si Chandra yang iseng, dia embat dua perempuan sekaligus di rumahnya secara bergantian. Herannya ke dua perempuan tersebut ga mempermasalahkan keadaan itu. Sebut saja kedua perempuan itu bernama Vivian dan Stefi. Vivian perempuan yang sedikit binal mendekati Chandra saat Chandra baru pulang dari suatu acara. Vivian masuk ke dalam kamar Chandra yang saat itu sedang tiduran. Entah apa yang ada di kepala Vivian ketika itu sehingga dia berani masuk ke kamar Chandra tanpa permisi dulu. Tanpa perintah Vivian pun mulai “beraksi”. Chandra yang waktu itu setengah sadar ga berdaya dibuatnya.
Di hari-hari berikutnya sudah bisa ditebak apa yang mereka lakukan di kamar Chandra.
Dan pada suatu ketika Vivian pulang ke kotanya, tiba-tiba Stefi yang sudah memendam hasrat kepada Chandra gantian masuk ke kamar Chandra. Awalnya ngobrol biasa kemudian berlanjut seperti Vivian. Padahal menurut pengakuan Chandra, Vivian dan Stefi sudah mempunyai pacar ketika itu, tetapi entah kenapa mereka dengan suka rela berpetualang sex dengan Chandra tanpa didasari rasa cinta. Chandra pun menyambutnya dengan suka rela tentunya.

Di lain waktu dan di lain episode cerita, masih pengakuan Chandra. Saat dia ditugaskan di Pekanbaru dia bertemu dengan seorang perempuan keturunan Cina dengan status janda punya anak, sebut saja tante. Ketika itu Chandra sudah menikah dan masih setahun usia pernikahannya. Tante itu mempunyai salon di hotel yang di inapi Chandra dan teman-temannya. Mereka pun berkenalan dengan si tante. Obrolan demi obrolan mereka lalui, sampai suatu saat si tante itu mendatangi kamar Chandra. Seperti biasa, awalnya ngobrol basa basi kemudian si tante menumpang mandi di kamarnya Chandra. Sengaja atau tidak, tetapi menurut Chandra tante itu sengaja meninggalkan handuknya di luar kamar mandi, dan kemudian dia meminta Chandra untuk mengambilkan handuknya. Chandra pun mengambilkan handuk itu dan diberikannya kepada tante yang sedang mandi. Tak disangka-sangka tante itu membuka pintu kamar mandi dengan cueknya dan tanpa busana yang melekat di badannya. Tante mengambil handuk itu dan dengan nada sedikit manja dia meminta Chandra untuk menyabuni badannya. Chandra pun menuruti permintaan tante itu dengan perasaan yang tidak karuan. Panas dingin rasanya badanku waktu itu, Lel. Begitu menurut penuturan Chandra ke aku. Bayangkan saja tante itu dalam keadaan bugil ada di depan mata Chandra.
Ga sampai disitu saja, di hari-hari berikutnya mereka semakin akrab dan si tante itu semakin sering bertemu dan ngobrol dengan Chandra. Urusan yang lebih "gila" lagi mereka lalui. Apalagi kalo bukan urusan esex-esex.
Setelah selesai pekerjaan di kota itu Chandra pun kembali pulang. Putus hubungan dengan tante itu, Chandra berpetualang lagi.

Saat Chandra di tugaskan ke Jawa tepatnya di kota Bandung, dia berkenalan dengan cewek lagi. Yang satu bekerja sebagai sekretaris di suatu perusahaan di Bandung dan yang satu lagi sebagai sales girl di sebuah mall di kota Bogor. Dasar Chandra sepertinya pantang membuang kesempatan, ke dua cewek itu dipacarinya. Cewek yang sales girl itu sebut saja namanya Jenny dan yang sekretaris itu sebut saja Jessica, mereka berdua dipacari secara bergantian. Dua-duanya mau dan tidak keberatan karena ga saling tahu kalo di duakan.
Ga sampai disitu saja petualangan sex Chandra, dia pun ketempat prostitusi yang ada di kota itu. Semua dijajalnya tanpa ampun. Padahal saat itu Candra sudah mempunyai dua orang anak. Tapi seperti tidak peduli akan perasaan anak dan istrinya dia tetap menjalankan kebiasaan buruknya tanpa mengabaikan rumah tangganya. Hebatnya Chandra selalu bisa berkelit bila istirnya mulai mencium gelagat "aneh"nya itu. Ada saja alasan yang dilontarkan bila istrinya bertanya-tanya atau mulai curiga. Chandra memang tidak menelantarkan istri dan anak-anaknya, kebutuhan rumah tangganya sudah dicukupi. Tetapi dia tidak pernah puas berpetualang cinta dan sex dengan perempuan lain.
Setelah selesai bertugas di Jawa, dia pulang lagi. Tentunya dia memutuskan hubungan dengan kedua cewek itu dengan berbagai alasan. Suka atau tidak suka, diterima atau tidak diterima, Jenny dan Jessica terpaksa menyetujui keputusan yang dibuat Chandra itu.
Kemudian dia kembali lagi dalam kehidupan normalnya sebagai seorang suami dan seorang bapak. Tetapi bukan berarti dia selesai berpetualang. Masih dan masih. Yang kuingat setelah kejadian itu Chandra pernah bercerita kepadaku, dia menjalin hubungan dengan beberapa perempuan lagi termasuk bermain mata dengan istri orang yang kebetulan tempat tinggal si perempuan itu dekat dengan rumah yang ditinggali Chandra dan teman-temannya. Kala itu istrinya sedang hamil tua anak ketiganya. Mereka menjalin hubungan biasa tanpa komitmen. Sekedar main mata dan memanjakan perasaan saling menyukai diantara mereka. Karena si perempuan itu masih punya ikatan perkawinan yang ga berani dilanggarnya. Setelah itu selesai tanpa saling menuntut.

Hingga saat ini yang kudengar dari cerita barunya ( TERBARU ), dia sedang berpacaran dengan seorang janda beranak dua. Persisnya kapan aku tidak tahu.
Aku jadi merinding sendiri dengan tabiat Chandra ini. Semua cara dihalalkan demi perselingkuhannya. Yang kudengar dari dia, istrinya saat ini sudah mulai curiga lagi padanya. Chandra jarang menelpon istri dan anak-anaknya, juga jarang pulang. Kalopun pulang cuma sebentar, alasannya pekerjaannya banyak. Padahal perusahaaan selalu memberi waktu jatah libur bagi mereka para pegawainya kan. Ahh...tapi kurasa itu hanya alasan si Chandra saja, agar dia bisa menikmati perselingkuhannya lebih lama lagi.
Aku pernah tanya ke Chandra, untuk apa dia berhubungan dengan wanita itu? Katanya sih untuk penambah semangat kerja aja. Ga tahu alasan lain apa, karena dia pernah bilang ke aku, dia ga pernah kepikiran untuk bercerai dari istrinya. Lantas apa yang dicari Chandra diluar sana? Kepuasan, iseng atau sekedar gaya hidup yang sama sekali tidak pernah ku amin-ni ini...? Atau mungkin untuk menegaskan bahwa dia sebagai laki-laki masih "laku"...?
Kalo sudah begitu aku cuma bisa menarik napas panjang. Sepanjang keherananku pada temanku ini. Chandra, kapan kamu sadar...???

Oya, rasanya ga adil bila aku hanya menceritakan teman yang seperti Chandra. Ada temanku yang lain yang ga seperti Chandra. Sebut saja namanya Carlo, dia bekerja di sebuah perusahaan swasta di Ibukota. Posisi yang ditempati saat ini sudah bagus. Dengan pendidikan yang dia tempuh dan kerja keras yang dia tekuni layaklah dia mengecap kehidupan seperti sekarang ini.
Sudah menikah, mempunyai anak dan hidup berkecukupan.
Beberapa bulan yang lalu kami pernah saling berkirim e-mail. Cerita macam-macam dan akhirnya kami ngobrolin soal perselingkuhan yang terjadi.

Obrolan itu terjadi awalnya ketika aku membaca berita di internet, bahwa gubernur New York diberitakan berselingkuh dengan seorang perempuan.....dst....dst.....
Kemudian Carlo bilang begini (dalam e-mail nya yang ku copy) :

ba hugel? kalo itu sih Lel, nggak usah di bilyar atau di discotic, di gereja pun orang bisa ba hugel.....he he he, benar lho itu....jadi bukan dimana tempatnya tapi bagaimana orangnnya....iya gak.....
udah makan belum? aku barusan pulang makan....

-----Original Message-----
From: Carlo [mailto:
Carlo@yahoo.com]
Sent: Tuesday, March 18, 2008 12:47 PM
To: Lelly
Subject: Re:

Nggak, maksud ku kalo mo terjadi perhugelan not necessary in place like bilyar or discotiq or pub, but could happen anywhere.....
ada juga beberapa kejadian orang ba hugel karna ketemu'an di gereja.....so pure depends on the person.....
Well, perhugelan itu terjadi alasan intinya kalo menurut kita karena rasa nggak puas or in other words, tidak bersyukur dengan apa yang ada.....alasan yang lain itu cuma di cari cari untuk pembenaran......
Iya nih kayak acara gosip di tv aja ya..he he he

-----Original Message-----
From: Carlo [mailto:
Carlo@yahoo.com]
Sent: Tuesday, March 18, 2008 1:55 PM
To: Lelly
Subject: Re:

Sorry ke interupt tadi, microsoft outlook ku ngadat krn ada buka buka file yang lain.....baru on lgi nich...
Jangankan gubernur, presidennya aja ba hugel, dulu dang Clinton? so once again, no matter he/she is , governor, president, driver or worker, whom ever, any one can fall into it if they are not satisfied with what they've got.....
Me....just try to run my normal live without having any kind of problem.....so far so good, means I'll keep to stay away for those kind live style......

-----Original Message-----
From: Carlo [mailto:
Carlo@yahoo.com]
Sent: Tuesday, March 18, 2008 3:48 PM
To: Lelly
Subject: Re:

Itu yang dikatakan Carlo dalam obrolan kami di e-mail beberapa bulan yang lalu. Aku menaruh hormat dengan apa yang dia anut, tanpa harus ikut-ikutan ke dalam perselingkuhan. Mungkin sejarah hidupnya yang membuat Carlo seperti itu. Dia memilih untuk menghormati dan menghargai wanita (pasangan hidupnya) dan mengabdi sebagai seorang suami dan bapak.
Tetapi terlepas dari semua itu, aku ga begitu jauh mengenal kehidupan pribadi Carlo yang sesungguhnya. Walahualam.....

en be :
HuGel = Hubungan Gelap