Rabu, April 30, 2008

Teman-Teman Bitungku Yang Mengasyikkan


B’awal dari kehidupanku sewaktu aku tinggal di Bitung - Sulawesi Utara. Sebuah kota kecil yang t’letak kira-kira 46 km dari kota Manado.
Aku masuk disebuah sekolah dasar swasta dan duduk di kelas 5. 2 tahun aku di SD tsb, kemudian aku lulus dan masuk di sebuah SMP negeri di Bitung juga. P’alihan dari masa kanak2 menuju usia remaja kulalui dengan suka cita disana. Aku menemukan banyak teman2 yang kebetulan senasib denganku, yaitu sebagai orang2 pendatang di Bitung. P’temananpun t’jalin tidak hanya dengan sesama orang pendatang tetapi juga dengan teman2 yang asli orang Bitung dan sekitarnya. Rata2 mereka menerima keberadaanku di sana dengan baik. Lulus dari SD aku langsung mendaftar di SMP Negeri Bitung.
Saat aku duduk di kelas 1 SMP aku pernah b'teman dekat dengan Meiske (kamu dimana sekarang?), dikelas 2 SMP aku b'teman dekat dengan Ir (temanku yang paling lugu), Ida ( nah temanku yang satu ini boleh dibilang teman yang paling lama aku akrab-in. Kami b'teman dari SD sampe sekarang. Keep in contact teruuuss....), Donny, Andhira. Dan di kelas 3 SMP aku b'teman dekat dengan Sri, Nova T, Jane. Pokoknya, aku punya banyak cerita dari kota ini.
Kemudian kelas 3 SMP masuk semester genap (kira-kira 3-4 bulan m'jelang ujian nasional) aku pindah ke Sumedang - Jawa Barat pada bulan Februari 1984. P’temananku pun masih b’lanjut melalui surat menyurat dengan teman2ku yang berada di Bitung.
Aku menyelesaikan SMA ku di Sumedang dan kemudian aku pindah ke Yogyakarta pada bulan Juli 1987 setelah aku lulus dan menerima ijasah SMA ku.
Di Jogja inilah dimulainya kisah suka dukaku ketika aku mulai masuk usia dewasa. Dari mulai jatuh cinta, putus cinta, dan masalah2 lainnya (bukankah orang hidup selalu ada masalah, sekecil apapun masalah itu pasti ada). Hingga suatu ketika aku dihubungi oleh seorang temanku, Ida namanya, mengabarkan bahwa beberapa teman Bitung kami tinggal di Jakarta. Dan pada tahun 1996 untuk pertama kalinya aku b’temu dengan teman2 Bitungku setelah aku meninggalkan kota Bitung pada tahun 1984. Setelah p’temuan itu aku cukup sering b’temu dengan mereka bila aku ke Jakarta.
Sampai akhirnya pada bulan Maret 2007 tanpa kuduga sama sekali aku dihubungi via SMS oleh seorang temanku di Bitung, namanya Buyung. Dari dia nomer HPku disebarkan kebeberapa temanku di Bitung. Satu per satu teman2ku m’hubungiku, ada : Sammy (kamu t'kejut ya aku bisa tebak nama kamu di telepon dulu!? hehehe....), Ogy (masih tetep gendut? Ga pa2, yang penting tetep sehat kan), Siong (kapan ngobrol2 lagi), Ronny (kenapa kamu p'caya omongan Rio waktu malam2 di telepon itu. Aku belum pernah liat foto kamu koq). Thanks Buyung, karena kamu aku bisa t'hubung kembali dengan mereka.
Dan pada bulan Juli 2007 aku dan teman2 Bitungku yang ada di Jakarta, Bitung, Palembang, Surabaya, dan Jogja mengadakan reuni kecil2an di Jakarta. Ini reuni satu angkatan yang pernah satu kelas / sekolah sewaktu di SD, SMP dan SMA di Bitung.
Aduh, sungguh hal yang tidak kuduga lagi aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk b’temu kembali dengan teman2 lamaku. Betul, setelah aku meninggalkan kota Bitung 23 tahun lebih, di tahun 2007 aku b’temu dengan beberapa temanku yang sama sekali aku belum pernah b’temu lagi setelah aku pindah dari Bitung. Bahkan ada teman SD ku yang setelah dia lulus aku tidak b’temu lagi karena temanku itu sekolah di SMP yang b’beda denganku. Dia juga ikut dalam reuni tsb. Inilah teman2 Bitungku yang m’asyikan itu : Ida (tengkyu banget udah dip'bolehkan nginep di rumah bagusmu & nganterin aku kemana2), Ros (kapan kita ngacak2 kamar tidur Ida lagi? Hehe...), Anne (thanks ya udah digratisin ke Dufan), Mira (makasih udah ditraktir makan coto makassar), Suryani, Deasy (kapan creambath & ke Camu2 lagi?), Sri, Ir, Nova Ingk., Dini, Rio (kamu teman yang paling lucu, dan makasih udah ditraktir ke cafe), Sammy (kue bageanya mana?), Andhira (kue bika ambonnya udah dimakan bareng2 waktu acara reuni itu, thanks yaa), Odhie (terima kasih kopinya) , Sonny, Deni. Mereka adalah teman2ku yang ikut reuni di Jakarta pada bulan Juli 2007. Grace Gosal (dia tidak ikut reuni, tetapi aku sempat b’temu dengannya di Surabaya) sebelum aku berangkat ke Jakarta. Oya, ada lagi teman2 lamaku yang lain, yang kami hanya sempat bicara lewat HP saja. Ada...: Grace Sumanti (hai non, gaya bicaramu tetep aja kayak dulu, cuek abizz...), Ety, Rusni, Heidy dan Stanley. Kalian semua adalah teman2 kecilku, teman2 yang m’asyikan. Sekarang teman2 Bitungku semakin banyak dan sahabatku b'tambah lagi. Oya, satu lagi temanku yang ga tau keberadaannya dimana sekarang, namanya Astuti Baso - sebetulnya kami dulu pernah b'temu & b'kumpul di Jakarta beberapa tahun yang lalu. Tetapi setelah itu dia m'hilang ntah kemana & teman2ku di Jakarta pun tidak tau keberadaannya sampai sekarang. Please... Tuti, kumpul2 lagi sama kita yaa.
Kapan kita b’temu lagi, kumpul2 lagi, ngobrol2 lagi, kita buat reuni lagi, atau kita naik Tornado di Dufan lagi? Siapa takut…….


eNBe,
thanks to : Rio & Sammy yang sudah susah payah ngirim foto2 ke e-mailku.
Blog ini kudedikasikan untuk semua teman2 Bitungku. Terima kasih atas semuanya, karena kalian blog ini kuciptakan.

P'jalanan Menuju Jakarta


Minggu, 15 Juli 2007
Jam 21.00 aku berangkat dari Jogja menuju Probolinggo-Jatim naik bis. Kendaraan ini kupilih karena tidak ada pesawat yang kesana. Kereta api yang kesanapun tidak ada yang eksekutif. Bukannya sok kaya atau ga mau susah, tapi aku malas dengan lamanya p’jalanan yang dipenuhi penumpang yang b’jubel, sesak & panas. Paling tidak bis yang kutumpangi ini cukup nyaman, ber AC & tidak b’jubel penumpangnya. Harga tiketnyapun t’jangkau.. Hmm… sebuah transportasi yang lumayan merakyat pikirku.
Dalam p'jalanan dari Jogja ke Probolinggo aku sempat ngobrol sama Joe, teman dekatku yang setia menemani aku dalam kesendirianku.
Jam 06.00 keesokkan harinya aku tiba di Probolinggo, kota dimana orang tuaku tinggal. 4 hari aku disana & pada hari Kamis siang aku berangkat ke Surabaya untuk melanjutkan p’jalananku ke Jakarta yang sudah kurencanakan b’sama 2 orang temanku, Ida & Ir.
Semalam aku menginap di rumah dinas Ida, pada Kamis malam itu juga aku b’temu dengan Ir yang sudah lama sekali kami tidak pernah b’temu semenjak aku pindah dari Bitung. Kemudian Grace Gosal menyusul ke rumah Ida, dia teman SDku juga.
Tanpa sengaja kami larut dalam obrolan nostalgia hingga larut malam.
Joe telepon, nanyain kabar aku di Surabaya. Pagi2 subuh, telepon lagi nanyain keberangkatanku ke Jakarta. P'hatian banget dia t'hadapku.

Jumat, 20 Juli 2007
Keesokkan paginya kami b’siap2 untuk ke bandara. Sesuai jadwal kami akan berangkat ke Jakarta jam 11.55.
Sesampainya di bandara Juanda t’nyata pesawat yang akan kami tumpangi delay ½ jam. Ahh…. Penyakit bangsa ini, “jam karet”nya masih aja ga hilang2. Gerutuku…
Akhirnya kami bertiga berangkat juga ke Jakarta sekitar jam 12.30. Selama p’jalanan aku & Ir lebih banyak ngobrol. Ida kulihat lebih memilih tidur daripada ikut ngobrol dengan kami. Maklum, teman kami yang satu ini mobilitasnya cukup tinggi dalam m’dampingi suaminya dinas.
Kira2 jam 13.40 pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus di bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
Agak sial nasib kami, bis DAMRI yang kami tunggu ga datang2. Ada yang datang tapi sudah penuh. 1 jam kami menunggu, akhirnya ada juga bis yang kearah Kampung Rambutan datang dengan penumpang yang sudah penuh. T’paksa kami naik saja karena kami sudah diburu waktu.
Sampai di rumah Ida di Cibubur, kami hanya meletakkan tas & ke kamar mandi sekedar buang air kecil. Mandi saja udah ga keburu, lalu kami pergi lagi.
Ida & suaminya ke pesta kawinan, sedangkan aku & Ir di drop di daerah Kelapa Gading & Mira teman kami sudah menunggu disana. Dalam p’jalanan kami sempat telepon2an sama Anne, Rio & Sammy, untuk janjian b’temu disuatu tempat. Dan disepakati kami b’temu di La Piazza. Disitu untuk pertama kalinya lagi aku b’temu dengan Sammy teman SDku yang sudah lama ga b’temu semenjak aku pindah dari Bitung.
Lalu kami ke restaurant sea food yang ada disana. Sambil ngobrol kami makan, ketawa2 & b’foto2. Ehh… tiba2 teman kami Nova datang juga setelah ditelepon. Wah… tambah lengkap rasanya aku b’kangen2an sama teman2 lamaku.

Sabtu, 21 Juli 2007
Sesuai rencana kita ke Dufan rame2. Kelompok cewek berangkat duluan kesana, karena kelompok cowok mau jemput 1 teman kami yang baru datang dari Palembang, Odhie namanya. Kemudian kami b’temu di Dufan, ngobrol, makan & main ke wahana2 yang ada disitu. Dan yang kutunggu2 & sudah kuniati adalah naik Tornado, wahana t’baru ketika itu karena baru dibuka bulan Juni 2007.
Setelah antri kira-kira 2 jam (yang antriin Rio nih, dia baik mau b’diri b’jam2 demi untuk teman2nya. Hihihi…., tks Rio).
Nah, sampai juga giliran kami naik Tornado. Busyet… belum apa2 adrenalin udah naik. Wuuzzz….wuuzzz…. rasanya setengah nyawaku melayang. Mira kulihat mukanya pucat. Setelah selesai hampir saja dia ga bisa jalan karena lemas.
Dari wahana Tornado kami lanjutkan ke wahana lainnya. Kira2 jam 18.30 barulah kami keluar dari Dufan. Kami saling pamit pulang, aku, Ros, Ir & Dessy pulang satu mobil. Sedangkan Sammy & Odhie pulang bareng Rio & Anne. Mira & anaknya pulang sendiri.
Dari Dufan rupanya Ida & keluarga sudah menuggu kami di Pizza Hut di kawasan Cibubur Junction. Setelah makan disitu kami pulang ke rumah Ida, kecuali Dessy dia pulang ke rumahnya. Karena besoknya kami harus menyiapkan acara untuk reuni kita.

Minggu, 22 Juli 2007
Jam 06.00 aku, Ida, Ros & Ir pergi ke pasar. Sungguh, sudah 5 tahunan aku tidak pernah pergi ke pasar. Bingung aja sih, ga tau harga & paling malas tawar menawar kelamaan. Aku ngikut aja, bagianku bawa belanjaan.
Sampai di rumah langsung ngerjain belanjaan untuk dimasak. Sekali lagi disini bagianku cuma ngupasin bawang, motongin + nyuci sayuran & menggoreng. Urusan bumbu2 Ros & Ir jagonya. Hehehe…. (sori ya teman2).
Tamu pertama datang, Andhira & keluarganya. Lalu menyusul teman2 lainnya. Siang hari acara semakin seru. Tiba2 ada kejadian unik sekaligus lucu dan bikin aku salah tingkah. Telapak tanganku dingin karena 'sesuatu' telah t'sentuh. Untung ga nyenggol kristalnya Ida. Kalo iya aku bisa ganti rugi.
Aduh biyung... gara2 itu konsentrasiku jadi buyar. Hihihi... secret!! Kemudian kami melanjutkan obrolan diselingi ketawa-ketiwi, makan, nonton & juga foto2. Pokoknya santailah hingga malam, walaupun sorenya sudah ada yang pamit pulang duluan.

Senin, 23 Juli 2007
Aku, Ida, Ir di drop supir di ITC Cempaka Mas. Sebelumya Ida sempat nyuruh aku untuk menghubungi Andhira, kami minta diantar untuk jalan2. Tetapi Andhira ga bisa. Disitu kami sempat telepon2an sama Rio, Sammy & Ros untuk ketemuan disitu. Novapun ikut datang karena kami sebelumnya sudah janjian juga.
Dari ITC kami ke rumah Rio. Kami bertiga nebeng mobil Rio karena mobil Ida dipakai suaminya.
Sudah siang banget kami sampe di rumah Rio, disana Anne sudah menunggu. Ngobrol2 sampe sore dan astaga... kakiku t'sentuh tangan salah satu temanku, untung ga t'injak kakiku. Hehehe... sori ya teman. Kemudian malamnya kami ke Café. Disitu selain ngobrol, makan & minum, kami menikmati lagu2 yang ada. Sayang lagu2nya kurang pas menurut seleraku. Tapi ga apalah cukup m'hibur juga koq. Belum lagi acara usai tiba2 hpku bunyi. Joe telpon aku. Agak b'sitegang aku dengannya. Urusan pulang ke Jogja, maunya di pending sehari lagi. Tapi aku ga bisa karena tiket udah ditanganku. Sayang kalo sampe hangus apalagi waktu cutiku udah habis keesokkan harinya. Akhirnya kamipun b'damai setelah masing2 saling memahami.

Selasa, 24 Juli 2007
Jam 08.30 Dessy datang ke rumah Ida. Memang Dessy diminta Ida untuk jemput kita2 yang mau “jalan” lagi. Kita ke Kelapa Gading, tetapi sebelumnya kita mampir di rumah saudaranya Ir. Dari situ kita meluncur ke rumah makan coto makassar di Kelapa Gading. Selama diperjalanan Ida sibuk telepon Mira untuk ketemuan di rumah makan itu. Selesai makan coto makassar kami b’pisah. Aku & Dessy, Ida & Ir ( karena hari itu Ir harus pulang ke Surabaya malamnya). Aku mampir di rumah Dessy. Sewaktu di rumah Dessy aku sempat perang mulut lagi sama Joe ditelpon. Gara2nya sepele, tapi aku ga mau bahas disini. Hp sempat ku OFF kan beberapa saat karena aku malas terima telpon dari Joe. Aku ga enak sama teman2 yang ada disitu kalo ketahuan aku lagi marah2. (Sori Joe, bukan maksud m'benci kamu). Akhirnya hatiku luluh juga, perasaan b'salah t'hadapnya m'buat aku m'ON kan kembali hpku. Kami ngobrol lagi, kami damai lagi. Dan siang itu juga aku diajak creambath sama Dessy & sorenya diajak makan makanan Manado di Camu-Camu bareng Anne & Sammy.

Rabu, 25 Juli 2007
Pagi hari aku pulang ke Jogja. Tidak lupa aku pamit ke teman2 walaupun via SMS.
Joe telpon aku lagi. Kami ngobrol seperti biasanya, dan... Joe maafin aku.
Jogja….. I miss you

Sahabat


Kata sahabat adalah kata yang menandakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, namun demikian besar arti sebenarnya dari sebuah persahabatan sehingga membuatnya begitu berarti. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lainnya. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku saling tolong menolong, seperti tukar menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan.
Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Sahabat dapat membuat hari2 yang kita lalui begitu indah dan memiliki banyak cerita, namun t’kadang juga sahabat dapat membuat kenangan buruk bagi kita.
Bagiku sahabat adalah sahabat, dan sahabat t’baik adalah sahabat yang tau kapan dia atau kita m’butuhkannya.
Butuh waktu yang lama untuk membangun sebuah p’sahabatan, tetapi hanya butuh waktu yang singkat untuk m’hancurkannya.

Selasa, April 29, 2008

Ayat - Ayat Cinta


1. Kekuatan berfikir
Cinta bermula dari fikiran kita. Berfikir tentang pasangan ideal yang ingin kamu kenali akan membantu kamu mengenali dia, ketika kamu akhirnya bertemu dengan orang yang tepat tersebut.

2. Kekuatan untuk menghormati
Kamu tidak mampu mencintai seseorang atau apa saja kalau kamu tidak menghormati mereka. Orang pertama yang patut kamu hormati ialah dirimu sendiri. Untuk mulai menghormati diri sendiri, kita patut bertanya pada diri sendiri “apa yang aku hormati dalam diriku?”. Untuk mendapat perasaan hormat dari orang lain, bahkan dari orang yang kamu tidak suka, kita patut bertanya pada diri sendiri.”apa
yang aku hormati dalam diri mereka?”.

3. Kekuatan untuk memberi
Jika kamu mau menerima cinta, kamu harus mampu memberikannya terlebih dahulu. Makin banyak cinta kamu beri, makin banyak yang akan kamu terima. Mencintai sama artinya dengan memberi cinta tulus pada dirimu sendiri. Belajarlah untuk melakukan berbagai macam kebaikan. Formula rahsia untuk meciptakan hubungan yang ceria,penuh cinta,dan abadi adalah dengan selalu berfikir “Apa yang dapat aku beri?”dan bukan Apa yang akan aku dapat?”.

4. Kekuatan persahabatan
Untuk mencari cinta sejati,kamu mesti mencari sahabat sejati
terlebih dahulu. Cinta bukan bererti mata kalian saling
berpandangan, tapi lebih berarti bersama - sama melihat ke satu tujuan. Untuk mencintai seseorang seutuhnya, kamu harus mencintai kepribadiannya, bukan fisikalnya.
Persahabatan adalah tanah dimana benih cinta dapat tumbuh. Jika kamu ingin membawa cinta ke suatu hubungan, kamu harus menciptakan persahabatan terlebih dahulu.

5. Kekuatan dari sentuhan
Sentuhan adalah salah satu ekspresi cinta yang paling kuat,
menghancurkan dinding pemisah dan menyatukan suatu hubungan. Sentuhan membuat kita lebih dapat merasakan getaran cinta yang sebenarnya.Tetapi agama Islam melarang kita bersentuh-sentuhan tatkala bercinta, kekuatan ini difokuskan kepada suami isteri..

6. Kekuatan untuk melepaskan
“Jika kamu mencintai seseorang, bebaskanlah dia. Jika dia kembali kepadamu,maka dia adalah milikmu. Jika tidak, maka dia tidak akan pernah jadi milikmu”. Bahkan dalam hubungan percintaan, seseorang perlukan ruang untuk dirinya sendiri. Jika kita mau belajar untuk mencintai, pertama kita harus belajar untuk memaafkan dan melupakan masa lalu yang buruk serta kedukaan hati kita. Mencintai berarti melepaskan rasa takut, curiga, dan ego. “Hari ini aku melepaskan semua rasa takutku, masa lalu tidak akan dapat mempengaruhiku- hari ini adalah lembaran baru bagi hidupku”.

7. Kekuatan dalam komunikasi
Ketika kita belajar untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, hidup lalu berubah. Mencintai seseorang berarti berkomunikasi dengannya. Biarkan orang yang kamu cintai tahu bahwa kamu mencintai dan menghargainya. Jangan pernah takut untuk mengucapkan 3 kata magic : “Aku cinta kamu”. Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk
mengucapkan itu kepadanya. Selalu tinggalkan orang yang kamu cintai dengan kata - kata mesra, karena ia mungkin boleh jadi hari terakhir kamu melihatnya. Contohnya, jika kamu akan mati tapi diberi kesempatan untuk menelepon orang yang kamu cinta, siapa yang akan kamu telepon, apa yang akan kamu katakan dan sekarang kenapa kamu
menunggu?

8. Kekuatan dari komitmen
Jika kamu ingin mendapatkan cinta yang berlimpah, kamu harus mampu menciptakan komitmen, dan komitmen tersebut akan tercermin dalam fikiran dan tindakanmu. Komitmen adalah ujian cinta yang sejati. Jika kamu ingin memiliki hubungan yang penuh cinta, kamu harus setia
dengan hubunganmu itu. Ketika kamu terikat komitmen pada seseorang, berhenti mencintainya bukan merupakan pilihan. Komitmenlah yang membedakan antara hubungan yang mudah hancur, dengan hubungan yang kuat.

9. Kekuatan semangat.
Semangat, membakar cinta dan membiarkan cinta tetap hidup. Semangat yang terus berkobar, bukan hanya datang dari daya tarik fisik, tapi datang dari komitmen yang dalam, kemauan, dan rasa saling tertarik. Semangat dapat diciptakan kembali dengan cara membayangkan saat indah di masa lalu dengannya. Spontan dan kejutan dapat menciptakan semangat cinta. Pokok dari cinta dan kegembiraan selalu sama yang harus kita lakukan adalah mengisi hari - hari kita dengan penuh semangat..

10. Kekuatan dari rasa percaya
Rasa percaya selalu menjadi komponen penting dalam suatu hubungan.Tanpa rasa percaya, seseorang bisa menjadi curiga, cemas, dan takut dan orang lain akan merasa terperangkap dan secara emosional menjadi tertekan. Kamu tidak boleh mencintai seseorang secara utuh sehingga kamu mempercayainya secara utuh pula. Bersikaplah seakan - akan hubunganmu dengan orang yang kamu cintai tidak akan berakhir. Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang itu benar - benar untuk kamu, tanyakanlah pada dirimu sendiri “Apakah aku benar - benar mempercayainya sepenuh hati ?” jika jawabannya adalah “tidak”, maka kamu harus berfikir dengan mendalam sebelum kamu membuat komitmen yang lebih jauh dengannya.

Telah dipost di : AYAT AYAT CINTA

Sabtu, April 26, 2008

Ikhlas Dan Peringatan


Dalam menghadapi hidup ini memang selalu kita diharapkan bisa “ikhlas”... sama seperti “cinta”. Sama-sama mudah diucapkan, susah dijelaskan dan hanya bisa dirasakan. Karena kita ga bisa mengukur keikhlasan seseorang dari ucapannya, bahkan saat kita mengucap “saya ikhlas” batin kadang kala berontak. Mungkin banyak orang bisa mendefinisikan makna ikhlas itu, tapi bagaimana dia mungkin kita akan ingat film atau sinetron “kiamat sudah dekat’ bagaimana mencari ilmu ikhlas itu.
Kadang berujud sebagai peringatan, buat yang peka terhadap tanda-tanda itu. Dan menurut beberapa temanku saat kami berbincang, saat ini Tuhan begitu cepat memberi peringatan atas dosa-dosa kita. Apakah ini peringatan bahwa dosa – dosa kita dari hari ke hari semakin parah, atau Tuhan yang semakin sayang sehingga lebih cepat memberi peringatan agar tidak lebih banyak lagi dosa – dosa kita. Atau manusia yang semakin ga mendengar, menyimak, serta memahami tanda-tanda jaman sehingga perlu peringatan yang lebih nyata.
Ini adalah peringatan tentang ikhlas... sedikit memalukan tapi kenyataan. Ceritanya pada suatu saat aku dapat undangan nikah, menurut ustad, saat kita diundang adalah wajib kita menghadirinya. Dan hari itu aku beralasan kepada temanku (yang sama2 dapat undangan juga) ga ada uang untuk ‘angpau’, dan aku bilang ke teman yang mau berangkat aku ga ikut pergi. Tetapi tiba-tiba kemudian aku dapat bonus dari kantor, lumayanlah jumlahnya. Akhirnya aku berangkat juga ke undangan tsb, dan karena satu temanku ada acara, dia hanya nitip padaku. Dan ternyata begitu di jalan angpau milikku dan temanku yang aku rencanakan aku masukkan ke guci angpau ntah kenapa lenyap dari tasku, ga ada dua-duanya. Dan dengan terpaksa aku keluarkan dua lembar lagi dari dompet, aku masukkan ke masing-masing amplop.
Pelajaran moral disini bahwa alasanku yang mungkin terkait dengan rasa tidak ikhlas dan tidak jujur harus dibayar mahal, aku harus keluarkan dua kali lipat dari yang semestinya, karena milik temanku pun aku harus ganti. Begitu cepat Allah mengingatkan.
Auradewa-Everything can be happen.... Where are u "My Guardian Angel"....